BerandaNasionalPergerakan Warga Desa Sentul Sampai Audensi Ke DPRD Diduga...

Pergerakan Warga Desa Sentul Sampai Audensi Ke DPRD Diduga Didalangi Oknum PNS Kecamatan

Kabarmetro.id, LUMAJANG – Setelah adanya audensi warga desa sentul kecamatan sumbersuko kekantor DPRD kabupaten Lumajang (Jatim). Dengan menggunakan beberapa kendaraan roda empat untuk menyampaikan aspirasinya kepada komisi A, terkait permasalahan desa sentul.

Hal itu mendapat respon positif dari komisi A dengan melaksakan sidak (inpeksi mendadak) kekantor desa sentul kamis (3/8/23) pukul 10.00 WIB sampai selesai. Kedatangan komisi A tersebut menindaklanjuti audensi dari warga dan tidak membias kepada semua permasalahan di pemerintahan desa sentul.

Dalam kesempatan tersebut ketua tim komisi A, Ir Gatot Sarworubedo mengatakan, kalau rombongannya kebaledesa sentul untuk klarifikasi kepada pemerintah Desa sentul terkait audensi tersebut.

“Kami klarifikasi kepada pemdes sentul terkait aduan warga dalam audensi di gedung dewan. Tapi kami belum bisa menyimpulkan hasilnya karena masih perlu dirapatkan lagi. Sebagai mitra desa kami berharap agar segera kembali harmonis,” ujarnya.

Disatu sisi dalam acara audensi (Hearing) dikantor dewan tersebut ada satu kejanggalan yang menjadi sorotan publik. Dugaan keterlibatan oknum PNS kecamatan sumbersuko yang terindikasi sebagai dalang dari semua aksi tersebut. Karena beredar kabar dari warga sentul, bahwa para peserta audensi sebelum berangkat kekantor dewan kumpulnya dirumah oknum PNS tersebut. Dan yang membrifing mereka juga dia (oknum PNS) dengan menggunakan pakaian dinas disaat jam dinas. Oknum tersebut juga ikut masuk dalam ruangan hearing tapi duduk diposisi belakang. Sebelumnya pemasangan barner seruan aksi dan setiap kumpul beberapa warga yang ikut audensi diduga selalu dipimpin oknum PNS yang pernah menjabat sebagai sekdes sentul tersebut.

Dengan adanya kejanggalan itu awak media mencoba konfirmasi kepada Isac Hardy Yuwono selaku sekcam sumbersuko dibaledesa sentul. Namun diduga pihak kecamatan mencoba menutupi dan melindungi oknum PNS tersebut. Dengan mengatakan kalau dia hadir di kantor dewan duduk dalam deretan kecamatan dan tidak ikut bicara.

“Kami diundang dalam acara hearing tersebut, dan oknum itu duduk dalam deretan kecamatan sumbersuko,” tuturnya.

Dengan kejadian itu menjadi sorotan berbagai kalangan, benyak bermunculan statemen bahwa oknum PNS tersebut kebal hukum dan banyak kenalan pejabat. Sehingga merasa percaya diri kalau tidak akan ada yang berani menegor atau memberi sangsi kepadanya. Jadi dengan leluasa menggunakan jabatannya untuk menjadi dalang dibalik aksi warga tersebut. Bahkan banyak juga yang menilai adanya tunggangan kepentingan dibalik aksi warga sentul tersebut, yaitu mengincar jabatan PJ kades apabila benar terjadi kepala desa sentul digulingkan. Harapan semua kalangan adanya ketegasan dari APIP atau BKD kabupaten Lumajang terhadap oknum PNS yang menyalahi aturan tersebut.