Kisah terkenal yang diangkat dalam Tari Topeng Indramayu adalah “Kelana Kencana Wungu.” Cerita ini mengisahkan tentang Ratu Kencana Wungu yang dikejar oleh Prabu Menak Jingga, seorang raja yang tergila-gila padanya. Setiap topeng yang digunakan dalam tarian ini mencerminkan karakter dan emosi dari tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, menjadikannya lebih hidup dan penuh ekspresi.
Tari Topeng Indramayu memiliki beragam jenis dan terus berkembang dalam hal koreografi dan narasi yang disampaikan. Meskipun telah mengalami modernisasi, esensi dan keaslian tari topeng tetap terjaga, sehingga mampu menarik minat generasi muda untuk mempelajarinya.
Salah satu pusat pembelajaran Tari Topeng Indramayu yang terkenal adalah Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah di Desa Pekandangan, Kabupaten Indramayu. Sanggar ini tidak hanya menjadi tempat pelestarian, tetapi juga pusat inovasi dalam tarian topeng, memastikan warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang di era modern.
Tari Topeng Indramayu juga sering ditampilkan dalam berbagai acara resmi di Indramayu, memperlihatkan betapa pentingnya tarian ini dalam budaya lokal. Kegigihan para seniman dan pecinta seni dalam melestarikan tari topeng menunjukkan betapa berharga dan relevannya tarian ini bagi masyarakat Indramayu dan Indonesia pada umumnya.
Dengan keberadaan sanggar-sanggar dan dukungan masyarakat, Tari Topeng Indramayu akan terus menjadi simbol kebanggaan budaya yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tarian ini tidak hanya memperkaya warisan budaya lokal tetapi juga memperkenalkan keindahan dan kearifan lokal kepada dunia.(*)
Editor : Tundra. Menjadi