Kabarmetro.id, Probolinggo – Kemajuan jaman yang semakin pesat dan modern, perlu adanya penyeimbang antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan budaya dan adat istiadat di wilayah.
Untuk itu perlu adanya wadah dalam rangka mengedukasi generasi milenial agar tidak buta dengan tata krama serta adat istiadat ketimuran, yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
Dengan menyikapi kebutuhan tersebut muncullah gagasan untuk mendirikan sekolah Adat Among Jiwo di wilayah, tepatnya di Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo, Kamis (4/7/24).
Sekolah Adat Among Jiwo, nantinya akan memberikan edukasi pendidikan, terkait nilai nilai luhur budaya, adat istiadat, seni budaya serta tata krama, untuk kelas pembelajaran di Sekolah Dasar mulai kelas 4 hingga kelas 6 selama 3 tahun.
Selain itu, sekolah Adat Among Jiwo, juga memberikan Mapel Bahasa Daerah Jawa yang utama, bahasa Jerman, bahasa Inggris atau bahasa asing, free tanpa biaya alias gratis, sedangkan tenaga pendidik adalah para sukarelawan yang datang dari berbagai daerah maupun luar negeri.
Selain mendapatkan edukasi serta pembelajaran di sekolah Adat Among Jiwo juga ada cafee yang juga menyediakan kuliner khas daerah kuliner jadul sampai kuliner modern.
” Kami bersama tim sekolah Adat Among Jiwo, mempunyai gagasan yang intinya agar generasi milenial ini bisa mengenal adat istiadat daerah, ibaratkan sebagai orang Jawa tidak lupa sama jawanya, yang kental dengan budaya sopan santun, karena jaman digitalisasi ini efeknya sangat luar biasa.Dengan adanya sekolah Adat Among Jiwo hadir di wilayah Kecamatan Sukapura bisa menjadi penyeimbang dari kemajuan teknologi dan Adat istiadat bisa berdampingan,” ucap Mohammad Anwar Mutaqin, Kamis (4/7/24).
Sekolah Adat Among Jiwo nantinya juga akan memberikan suguhan seni, seperti tari daerah, glipang ataupun tari daerah yang lain seperti gandrung sehingga bisa menjadi obat kerinduan kepada seni adat daerah dan juga edukasi untuk membuat makanan kuliner khas daerah, tiwul getuk dan yang lainnya.
” Koramil Sukapura sangat mendukung dengan adanya sekolah Adat Among Jiwo, yang mana bisa menjadi penyeimbang, sehingga generasi penerus bangsa tidak terkontaminasi dengan budaya asing atau budaya barat, sehingga generasi milenial bisa mencintai budaya asli daerahnya, dan melestarikan kearifan lokal daerah,” terang Danramil Sukapura Kapt. Inf. Asmawi.
Sekolah Adat Among Jiwo merupakan gagasan atau terobosan baru yang bisa mengontrol perkembangan ilmu dan teknologi serta bisa menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya budaya asing, dan bisa mencegah atau mengurangi bermain HP.
Camat Sukapura Plt Sekcam Sukapura Wahid Hasyim. S.sos., M.M. menyampaikan, Forkopimka Sukapura sangat apresiasi dengan hadirnya Sekolah Adat Among Jiwo, kami akan terus mengawasi perkembangannya, semoga nantinya banyak relawan yang terkertuk untuk membantu kemajuan Sekolah Terbuka Adat Among Jiwo, yang saat ini masih menggunakan dana pribadi dari tim sekolah Adat Among Jiwo, baik dari segi teknis maupun non teknis.
“Saya berharap kehadiran Sekolah Adat Among Jiwo bisa menjadi trobosan baru penyeimbang dunia yang modern dengan budaya lokal,” harap Wahid.(Choy)