Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Nelayan Mayangan Kota Probolinggo, sempat tidak melaut sejak beberapa pekan terakhir. Hal itu disebabkan adanya cuaca ektrim dan juga memasuki bulan purnama yang menyebabkan tangkapan ikan sepi. Kondisi tersebut menyebabkan harga ikan naik. Kamis (26/10/23).
Nelayan setempat mengatakan, memasuki bulan purnama, kami dan nelayan lainnya memilih untuk beristirahat di rumah daripada melaut mencari ikan. Sebab, tangkapan ikan yang akan didapat tidak akan banyak alias sedikit.
“Kalau sudah bulan purnama, ikan sepi. Makanya banyak nelayan yang tidak melaut. Karena bisa rugi ke bahan minyak solar. Selain itu saat ini cuaca ektrim dengan panas sekali akibat lalino, sehingga beberapa nelayan memilih tak melaut,” terangnya.
Tidak melautnya para nelayan tentunya akan mempengaruhi harga ikan di pasaran. Seperti yang diungkapkan Lilis, salah seoarang pedagang ikan laut di Pasar Kronong. Dia mengatakan, stok ikan di pasar mulai berkurang akibat tidak melautnya para nelayan karena suasana padang bulan (terak bulen).
“Harga ikan putihan biasanya Rp 30 ribu per kilogram, saat ini ada yang sampai Rp 40 ribu, tergantung ukuran.
Begitupun ikan lainnya juga mengalami kenaikan. Mulai dari 10 – 12 ribu kenaikannya. Karena memang nelayannya banyak yang tidak melaut. Meski stoknya berkurang, pembelinya tidak terlalu ramai saat ini.Selain itu harga beras yang terlalu mahal ikut juga mempengaruhi” ujarnya. (Choy)