Kota Probolinggo || Terkait adanya aksi di Surabaya dengan sombol organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Minggu (2/2/25). Ketua terpilih Pimpinan Cabang Ansor Kota Probolinggo memghimbau agar Pemuda tidak lengah dan tetap waspada terhadap gerakan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Probolinggo, Salamul Huda angkat bicara terkait adanya aksi di Surabaya dengan simbol-simbol HTI menunjukan keberadaan mereka masih ada walapun sudah dibubarkan oleh pemerintah.
Sebagaimana diketahui, HTI telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang berdasarkan Perpu No. 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang kemudian disahkan menjadi Undang-Undang No. 16 Tahun 2017. Oleh karena itu, segala bentuk aktivitas yang membawa atribut, simbol, maupun gagasan HTI adalah ilegal dan bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Menurut Salamul Huda, pembubaran HTI oleh pemerintah tidak lantas membuat aktivitas mereka berhenti.
Oleh sebab itu, GP Ansor Kota Probolinggo akan terus tegak lurus terhadap keberadaan Pancasila, keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) bukan paham ideologi khilafah.
โPembubaran HTI oleh pemerintah merupakan langkah tepat karena mengancam keutuhan NKRI. Organisasi yang menentang kedaulatan bangsa jangan sampai muncul lagi, baik sekedar simbol, acara, apalagi sampai mengkampanyekan ideologi khilafah dengan menggandeng gen Z yang diberi pemahaman ideologi khilafahโ terangnya, Senin (3/2/25).
Salamul Huda menegaskan, organisasi HTI jelas menentang sikap kebangsaan dan kenegaraan seluruh pendiri bangsa.
Lebih lanjut, khususnya perjuangan mendirikan NKRI yang tidak bisa dipisahkan dari perjuangan para Ulama,Kiai, Santri, dan Warga NU.
โKeluarga besar GP Ansor Kota Probolinggo satu komando mendesak Pemerintah Republik Indonesia mengambil langkah tegas terhadap munculnya kembali HTI. HTI ini gerakannya keluar dari cita-cita bangsa, jelas membahayakan keutuhan NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945,โ tegas Salamul Huda yang juga Bupati LSM Lira Kabupaten Probolinggo itu.
Dalam hal ini, Salamul Huda menghimbau bagi para pemuda mewaspadai gerakan propaganda HTI. Salah satu caranya bisa dipantau lewat media sosial terkait kampanye kritik demokrasi dengan solusi khilafah.
โGerakan munculnya HTI juga bisa memakai nama lain tetapi dalam doktrinnya mengajarkan khilafah yang haram di Negara kita, Masyarakat harus mengawal munculnya HTI sebab menentang sikap kebangsaan dan kenegaraan,โ imbau Salam.
Salamul Huda juga berkomitmen untuk mengantisipasi keberadaan dan munculnya HTI serta akan mengambil langkah-langkah cepat demi mendukung pemerintahan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,”:tegasnya.(Choy)




