Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Gelombang tinggi di pesisir utara Jawa Timur mulai menyusut. Kendati demikian, berdasarkan hasil pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gelombang di pesisir utara Jawa Timur masih mencapai sekitar satu hingga dua meter.
Sebelumnya, gelombang tinggi di pesisir utara Jatim bahkan bisa mencapai antara dua hingga lima meter. Akibat gelombang tinggi, nelayan pun enggan melaut. Dampaknya, harga ikan menjadi mahal.
Meski gelombang kian menyusut, harga ikan masih juga mahal. Hal ini bukan karena nelayan yang enggan melaut. Melainkan karena musim.
“Sudah waktunya padhangan (terang bulan), jadi ikannya tidak naik ke permukaan,” kata Lilis, salah satu pedagang ikan di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Rabu (10/5/23).
Jika musim padhangan (terang bulan ) seperti sekarang, nelayan harus melaut lebih ke tengah untuk mendapatkan ikan lebih banyak. Atau jika tidak, mendapatkan ikan jenis lain. Misalnya saja tongkol “Sudah lama susah ikan, padhangan orang jarang melaut,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, untuk harga ikan tongkol yang biasanya dibanderol dengan harga Rp 20 ribu ketika pelelangan ikan. Namun sekarang, sudah menjadi Rp 30 ribu. Harga jual ke konsumen meningkat lagi. “Mahal ikan, di pelelangan ikan saja sudah mahal,” keluhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Misti, Dia mengatakan, ikan bandeng yang sebelumnya hanya dijual Rp 30 ribu, kini menjadi Rp 35 ribu. “Susah jual ikan sekarang. Nggak diambil, kami nggak ada dagangan,” tandasnya. (Choy)