BerandaNusantaraNy. Raisya: Harus Hilangkan Tes Calistung Dari Proses Penerimaan...

Ny. Raisya: Harus Hilangkan Tes Calistung Dari Proses Penerimaan Peserta Didik Baru SD

Kabarmetro.id, MELAWI – Bunda Paud Kabupaten Melawi Ny Raisya Sabrina Dadi, komitmen bersama untuk mendukung gerakan transisi Paud Ke SD yang menyenangkan, serta menekankan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SD dan MI tidak boleh lagi diberlakukan tes baca tulis hitung (calistung), kegiatan tersebut di SD O6, Nanga Pinoh. Kamis (27/7/23).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, camat nanga pinoh, ketua pokja bunda paud kabupaten melawi beserta anggota, ketua gow kabupaten melawi, ketua dwp kabupaten melawi beserta anggota, ketua pokja 2 TP-PKK kabupaten melawi beserta anggota, kepala sd negeri 6 nanga pinoh beserta dewan guru bunda paud kecamatan nanga pinoh.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bunda Paud Kabupaten Melawi, Ny Raisya Sabrina Dadi, mengatakan dalam pidatonya, dalam rangka kegiatan sosialisasi transisi PAUD ke SD yang menyenangkan “saya sebagai bunda PAUD kabupaten Melawi, sekaligus sebagai ketua TP-PKK Kabupaten Melawi mengucapkan terima kasih kepada pengurus pokja bunda kabupaten Melawi atas terselenggaranya kegiatan ini, dan terima kasih juga kami ucapkan kepada narasumber dari dinas pendidikan dan kebudayaan serta puskesmas nanga pinoh kabupaten melawi yang telah hadir untuk memberikan ilmunya kepada guru-guru SD dan orang tua peserta didik pada kegiatan ini,” ucapnya.

Ny. Raisya menambahkan dalam hal tersebut kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (kemendikbud ristek) telah mengeluarkan regulasi baru tentang transisi paud ke sd yang menyenangkan yang tertuang dalam surat edaran no. 0759/c/hk.04.01/2023 yang mengatur. tentang penguatan transisi dari sekolah jenjang paud menuju sekolah dasar, hal itu dimaksudkan untuk memenuhi hak-hak anak guna mendapatkan kemampuan fondasinya.

Harus diakui saat ini banyak terjadi miskonsepsi praktik pembelajaran bagi anak usia dini yang mencabut hak anak untuk memperoleh pembelajaran yang tepat.

Pembelajaran yang tepat dalam hal ini adalah pembelajaran yang memupuk kemampuan fondasi anak secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Melalui penguatan transisi paud ke SD yang menyenangkan diharapkan terjadi perubahan pada berbagai kegiatan di satuan pendidikan.

Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SD dan MI tidak boleh lagi diberlakukan tes baca tulis hitung (calistung) sebagai dasar penerimaan peserta didik baru yang berasal dari satuan paud atau belum pernah mengikuti paud.

Kita harus juga meluruskan tentang calistung yang tidak boleh diajarkan di paud, hal itu bisa diberikan tapi dengan metode yang menyenangkan dan disesuaikan dengan kemampuan anak.
sd membina kemampuan literasi dan numerasi yang lebih luas dari kemampuan calistung dan membangun kemampuan fondasi anak.

Guru SD mampu memilih kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan dan membangun kemampuan fondasi, melaksanakan kegiatan asesmen di kelas dengan teknik yang menguatkan sikap belajar positif serta menyusun informasi perkembangan anak yang penting diketahui oleh orang tua/wali murid.

“Mari Bersama-sama kita sukseskan gerakan transisi Paud ke SD yang menyenangkan, semoga gerakan ini dapat terus berlanjut dan menciptakan suasana balajar yang positif dan menjadi kenangan indah bagi anak-anak kita,”tutupnya. (Januar)