BerandaOpiniKisah Raja Iskandar Zulkarnain Dikalahkan Oleh Seekor Nyamuk

Kisah Raja Iskandar Zulkarnain Dikalahkan Oleh Seekor Nyamuk

Kabarmetro.id – Raja Iskandar Zulkarnain dikalahkan oleh seekor nyamuk padahal Raja tidak pernah kalah di peperangan, tetapi oleh seekor nyamuk dia kalah. Seluruh negeri yang ditantangnya selalu menyerah. Pedangnya seperti punya mata, dapat menundukkan siapa saja. Tentaranya besar dan gagah berani dengan persenjataan yang kuat. Di medan perang, Iskandar Zulkarnain ahli tatktik strategi dan siasat yang ulung untuk memenangkan peperangan.

Sudah seperdelapan bola bumi yang dikuasai oleh Raja Iskandar Zukarnai. Sampai akhirnya, ia menjarah hingga mendekati Anak Benua India. Pada waktu ia akan menaklukan negeri itu, tatkala ia sedang menyeberangi Sungai Indus suatu malam ia dihinggapi dan digigit seekor nyamuk kecil, kecil sekali nyamuk itu. Namun akibatnya amat fatal Raja Iskandar Zulkarnain jatuh sakit, menderita demam yang hebat karena nyamuk itu membawa benih penyakit malaria. Dari hari ke hari sakitnya makin parah. Maka manakala ia merasa bahwa ajalnya sudah hampir dekat, Raja Iskandar memanggil orang-orang kepercayaannya dan bertitah kepada mereka.

Wahai para sahabatku, kalau nanti aku meninggal dunia, masukkanlah jenazahku kedalam peti mati, tapi bikinkanlah lubang pada kedua sisi peti matiku itu, julurkanlah kedua tanganku melalui lubang itu, lantas tempatkan peti matiku ke dalam sebuah kereta jenazah yang terbuka, araklah kereta itu kembali ke Makedonia agar bangsa-bangsa yang pernahku taklukkan di sepenjang perjalanan menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa Iskandar Zulkarnain yang agung, yang perkasa, yang selalu menang perang, pada waktu matinya tidak membawa apa-apa.

Tidak sebungkah emaspun di genggamnya dari harta rampasan yang begitu banyaknya paling banyak membawa 7 lapis kain kapan. Supaya para raja, para penguasa dan para panglima di belakangku kelak, tidak akan sombong dengan kekuasaan mereka. Sebab ternyata semua ujung kebesaran, keagungan adalah kematian dan manusia tidak berdaya menghindarinya. Tidak berapa lama setelah Raja Zulkarnain sakit, beliau meninggal dunia dan dilaksanakanlah oleh orang-orang kepercayaannya apa yang diamanahkan oleh Raja ketika beliau sakit.

Penulis adalah Guru Besar UIN IB/ Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/Anggota Wantim MUI Pusat/A’wan PB NU