BerandaSosial budayaTradisi Petolekoran, Warga Gili Ketapang Serbu Swalayan

Tradisi Petolekoran, Warga Gili Ketapang Serbu Swalayan

KOTA PROBOLINGGO || Setiap memasuki Ramadan ke-27, warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo menyeberang ke Kota Probolinggo dengan menggunakan kapal untuk berbelanja keperluan Lebaran seperti baju, makanan, sembako, perhiasan dan lainnya.

Ribuan warga pulau Gili Ketapang, serentak meninggalkan pulau mereka menuju pusat Kota Probolinggo. Mereka berbelanja untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri. Kebiasaan yang sudah turun temurun ini dikenal dengan tradisi petolekoran atau hari ke 27 pada bulan ramadan.

Seperti yang terjadi hari ini, dengan menggunakan puluhan kapal motor, mereka menuju pusat Kota Probolinggo. untuk berbelanja kebutuhan hari raya idul fitri 1446 Hijriyah, Kamis (27/3/25) pagi.

Berbelanja besar-besaran warga pulau Gili Ketapang ini, berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Hampir semua penduduk menuju sejumlah area pertokoan dan swalayan di pusat kota.

“Mau belanja untuk kebutuhan lebaran, ya baju, sandal, sarung dan lainnya. Nanti ke pasar atau toko swalayan,” ujar Warto warga Pulau Gili Ketapang.

Warga Gili lainnya juga menuturkan kebiasaan berbelanja secara serentak menjelang lebaran warga nelayan ini dikenal dengan tradisi Petolekoran. Nama tersebut diambil dari waktu pelaksanaannya yang dilakukan setiap tanggal 27 Ramadan atau petolekor dalam bahasa Madura.

“Kegiatan belanja kebutuhan lebaran ribuan warga ini, bisa ditemui setiap tahunnya di Kota Probolinggo. Mengingat tradisi tersebut telah berlangsung sejak lama, dilakukan secara turun temurun oleh penduduk pulau Gili Ketapang,” terangnya.

Tradisi ini, membawa berkah tersendiri bagi tukang becak dan tukang perahu. Pasalnya, penghasilan mereka meningkat dari hari-hari biasanya. Untuk sekali antar ke pusat perbelanjaan, tarif yang dikenakan pada penumpang hanya Rp20 ribu. Dalam sehari, puluhan tukang becak itu mampu mengantar penumpaang hingga lebih dari 8 kali.

“Lumayanlah Mas, kalau hari-hari biasa paling banter muat 3-4 kali. Kalau petolekoran bisa lebih dari 8-10 kali, karena banyak warga gili yang mau belanja,” ujar salah satu tukang becak Salam.

Penduduk pulau Gili yang melakukan tradisi petolekoran ini, rata-rata minta diantar ke pusat perbelanjaan di sekitar jalan dr. Soetomo dan Panglima Sudirman Kota Probolinggo juga lainnya.

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Probolinggo Kota AKP Imam S menyampaikan sejumlah pesan kamtibmas kepada masyarakat. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menarik uang di ATM untuk menghindari tindak kejahatan. Selain itu, warga juga diimbau untuk segera menghubungi Hotline Polres Probolinggo Kota di nomor 110 jika mengalami atau menyaksikan tindak pidana, terangnya.

Petugas juga mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik untuk selalu berhati-hati di jalan dan waspada terhadap pelaku kejahatan. Selain itu, sebelum meninggalkan rumah untuk mudik, masyarakat diminta memastikan bahwa pintu dan jendela telah dikunci dengan baik serta memeriksa gas dan listrik guna mencegah kebakaran maupun tindak pencurian.(Choy)

Translate »
error: kabarmetro.id