BerandaSportKelelahan dan Cedera Hantui Australia, Indonesia Siap Menyengat

Kelelahan dan Cedera Hantui Australia, Indonesia Siap Menyengat

Timnas Indonesia dan Australia siap berhadapan lagi dalam laga lanjutan ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (20/3/2025). (Arsip Foto)

JAKARTA – Tim nasional Indonesia bersiap menghadapi Australia dalam laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan optimisme tinggi. Tekanan justru berada di kubu tuan rumah yang tengah dihantam badai cedera. Delapan pemain utama tim besutan Tony Popovic dipastikan absen, memaksa pelatih melakukan perombakan skuad.

Nama-nama seperti Harry Souttar, Nestory Irankunda, Jordan Bos, Thomas Deng, Riley McGree, Connor Metcalfe, Hayden Matthews, dan Alessandro Circati harus menepi akibat cedera. Ketiadaan mereka memicu protes dari warganet Australia, terutama karena Popovic lebih memilih pemain berusia di atas 30 tahun ketimbang regenerasi. Dari 26 pemain yang dipanggil, 10 di antaranya sudah berkepala tiga, sehingga rata-rata usia tim mencapai 28,2 tahun.

Sebaliknya, Indonesia memiliki komposisi yang lebih segar dengan rata-rata usia 25 tahun. Dari 29 pemain yang dibawa ke Australia, hanya empat yang berusia di atas 30 tahun. Sebanyak 12 pemain bahkan berusia 23 tahun ke bawah. Meski tergolong muda, pengalaman mereka tak bisa dianggap remeh. Pratama Arhan sudah mencatatkan 50 caps pada usia 23 tahun, disusul Rizky Ridho (42 caps, 23 tahun), Marselino Ferdinan (32 caps, 20 tahun), dan Rafael Struick (22 caps, 22 tahun).

Momentum Tim Garuda

Secara statistik, Australia masih lebih baik dengan koleksi tujuh poin dari enam laga. Namun, performa mereka cenderung inkonsisten, dengan satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. Indonesia juga mengalami pasang surut dengan enam poin dari hasil satu kemenangan, tiga imbang, dan dua kekalahan.

Meski demikian, kemenangan 2-0 atas Arab Saudi dalam laga sebelumnya membangkitkan kepercayaan diri skuad Garuda. Dengan kondisi tim yang lebih komplet dan minim cedera, kejutan dari pasukan Patrick Kluivert bukanlah hal mustahil.

Laga ini juga menjadi ajang debut bagi lima pemain baru Indonesia, yakni Emil Audero, Dean James, Joey Pelupessy, Ole Romeny, dan Septian Bagaskara. Empat di antaranya baru saja menyelesaikan proses naturalisasi, sementara Septian mendapat promosi dari tim junior.

Persoalan utama yang dihadapi Kluivert adalah waktu persiapan yang minim. Sejak diperkenalkan sebagai pelatih pada Januari lalu, ia hanya memiliki dua bulan untuk membentuk strategi. Tim baru berkumpul pada 16 Maret 2025 waktu setempat, sementara pertandingan melawan Australia berlangsung pada 20 Maret.

Meracik Strategi di Tengah Tekanan

Salah satu keputusan krusial yang harus diambil Kluivert adalah pemilihan penjaga gawang. Dari empat nama—Emil Audero, Maarten Paes, Nadeo Argawinata, dan Ernando Ari—hanya tiga yang akan masuk skuad final. Opsi utama kemungkinan mengerucut pada Emil dan Paes, dua pemain yang berkarier di Eropa.

Di lini belakang, persaingan terjadi di posisi bek kiri antara Dean James dan Calvin Verdonk. Keduanya memiliki karakter permainan yang mirip, dengan keunggulan dalam kecepatan dan eksplosivitas.

Di lini tengah, Joey Pelupessy berpotensi mendampingi Thom Haye untuk menghadapi lini tengah Australia yang lebih berpengalaman. Sementara di lini depan, absennya Ragnar Oratmangoen akibat akumulasi kartu membuka peluang bagi Ole Romeny untuk tampil sejak menit awal, baik sebagai penyerang sayap kiri maupun ujung tombak.

Dengan persaingan di posisi krusial dan minimnya waktu adaptasi, Kluivert harus cepat menemukan komposisi terbaik. Target mencuri poin dari Australia bukanlah angan-angan semata. Jika berhasil, peluang Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 semakin terbuka. (iha)

Translate »
error: kabarmetro.id