Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Harga bahan pokok di Kota Probolinggo kompak menanjak sejak tiga hari lalu, tepatnya usai pemilu yang digelar pada 14 Februari waktu lalu.
Bahkan kenaikan harga tersebut cukup tajam di sejumlah pasar tradisional. Tak sedikit pula kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga hingga 65 persen.
Khususnya pada beberapa komoditas pangan di hampir seluruh pasar. Kenaikan bahan pokok terjadi cukup signifikan untuk beberapa komoditas.
“Memang ada beberapa kenaikan pada sejumlah bahan pokok. Kenaikan secara signifikan terlihat dalam sepekan terakhir, terutama untuk cabai rawit dan daging ayam ras,” kata Roby pedagang ayam. Jumat (23/2/24) pagi
Hal yang sama juga disampaikan,Hj,Misti, harga cabai rawit masih cenderung tinggi mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
“ Harga tersebut mengalami kenaikan mencapai 60 persen dari biasanya atau sebesar Rp 30 ribu. Semula harga cabai merah kecil Rp 30 ribu per kilogram. Begitu pula dengan cabai merah besar, harganya tembus Rp100 ribu per kilogram, semula hanya Rp 35 ribu per kilogram,” terangnya.
Sementara komoditas lain seperti tomat harganya fluktuatif sejak beberapa hari terakhir dan tembus di harga Rp 20 ribu per kilogram.
Wortel saat ini berada pada harga Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan bawang bombay justru stabil pada harga Rp 30 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut sudah berangsur mulai sejak sepekan ini.
“Kenaikan harga pada cabai ini sudah terjadi sejak usai pemilu Februari 2024 lalu. Kenaikan juga terjadi terhadap beberapa komoditas bahan pokok lainnya,” terang Misti.
Lebih jauh, Sapari pedagang lainnya juga mengungkapkan, harga telur ayam masih stabil Rp26 ribu per kilogram dan daging ayam Rp 36 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 32 ribu per kilonya.
Dilanjutkan harga minyak goreng turut mengalami kenaikan Rp1.000 per liter, dari semula Rp15 ribu menjadi Rp16 ribu untuk merek tertentu. Sementara harga beras dan gula mengalami kenaikan cukup besar mencapai Rp16 ribu per kilogram.” ucapnya.
Kendati demikian kata Sapari, kenaikan tersebut dikarenakan faktor cuaca. Dampaknya distributor dalam menyalurkan cabai sedikit terkendala sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan pada harga cabai juga sayuran lainnya,” urainya. (Choy)
