Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Jalan Suroyo Kecamatan Kanigaran menilai penertiban pedagang yang dilakukan oleh Satpol PP tebang pilih.
“Mengapa hanya kami (PKL di Jalan Suroyo) yang diterbitkan. Padahal banyak PKL lainnya yang melanggar. Seperti yang berjualan di atas trotoar,” kata seorang pedagang.
Beberapa PKL tak bisa berkata-kata ketika sejumlah petugas Satpol PP Kota Probolinggo yang menghampirinya saat berjualan disepanjang Jalan Suroyo, Selasa ( 17/10/23).
Mereka berpikir kedatangan para petugas Satpol PP itu akan membeli dagangannya. Ternyata, itu keliru.Seketika itu tangannya mendadak berkeringat dan jantungnya berdebar. PKL itu tak punya pilihan selain menganggukkan kepala kepada petugas.
Para PKL tersebut berjualan buah buahan juga lainnya dengan kendaraan roda duanya.
Mereka mengungkapkan”Disampaikan baik-baik saja. Kalau saya diminta pergi tidak masalah kok,” ujar salah satu PKL
Berkaitan dengan hal tersebut,sejumlah LSM menyayangkan sikap Satpol PP tersebut. Kasihan mereka itu sudah jualan secara mandiri,” kata Agus Sugianto, Ketua LSM Lingkar Indonesia Hebat.
Agus menegaskan, Satpol PP harus tegas juga. Jangan tebang pilih. Menurut dia, para PKL berjualan di tepi jalan menggunakan kendaraan sepeda motor yang bisa berpindah tidak menetap.”Lagi pula disekitaran Jalan Basuki Rachmad,Cokroaminoto dan lainnya juga banyak PKL lalu bagaimana, lebih bijak lah,” ungkap Agus.
“Ada PKL yang berjualan di Jalan Cokro juga lainnya kenapa tidak ditertibkan. Apakah Muspika takut dengan oknum tertentu. Penertiban PKL jangan tebang pilih dan saya harapkan juga penertiban PKL jangan hanya mencari sensasi semata,” imbuh Ketua LSM Penjara (Pemantau Kinerja Aparatur Negara) Damoanto. (Choy)