Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Warga sekitar Jalan Flamboyan Kelurahan Pilang terlihat sibuk di area perlintasan rel kereta api JPL 190. Pasalnya, mereka ingin menyaksikan Pj. Walikota Probolinggo Nurkholis meresmikan pos jaga dan palang pintu perlintasan sebidang kereta api yang telah selesai dibangun. Senin (4/3/24) pagi.
Kadishub Kota Probolinggo Agus Efendi menuturkan, perlintasan kereta api tanpa palang pintu bisa dibangun pos jaga jika sudah memperoleh rekomendasi dari pusat. Di Kota Probolinggo, ada sejumlah 9 titik yang rawan terjadi kecelakaan karena tidak memiliki palang pintu perlintasan. Secara bertahap pihaknya akan mengajukan permohonan agar bisa memperoleh rekomendasi.
“Komitmen Pemkot Probolinggo terhadap keselamatan para pengguna jalan dan kepedulian keselamatan perkeretaapian. Saat ini sudah terbangun pos jaga dan palang pintu perlintasan sebidang sejumlah di 4 titik, diantaranya JPL 03 Jalan S.Parman, JPL 05 Jalan Sunan Muria, JPL 169 serta Jalan Flamboyan JPL 190, berikutnya secara bertahap di titik lainnya,” ujar Agus.
Secara simbolis, Pj. Walikota Nurkholis meresmikan pos jaga dan palang pintu perlintasan sebidang kereta api di JPL 190 Jalan Flamboyan. Ia didampingi oleh Wakapolres,Kompol Muhammad Lutfi, Kasdim 0820/Probolinggo Mayor Czi Slamet Wahyudi, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Asisten dan Staf Ahli, Camat, Lurah, Ketua RW dan Ketua RT setempat.
“Alhamdulillah palang pintu perlintasan kereta api di jalur ini sudah terpasang sehingga terjaga keselamatan para pengguna jalan. Kita prioritaskan, jangan sampai setelah ada musibah baru dipikirkan. Karena itu kita berupaya berkolaborasi dengan pihak terkait, memasang palang pintu perlintasan seperti ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi kecelakaan,” kata Nurkholis.
Kondisi jalur lintasan kereta api di Jalan Flamboyan ini cukup tinggi. Hal ini membuat pandangan para pengendara terhalang, sehingga tidak terlihat saat ada kereta api lewat. Dengan adanya pos jaga dan palang pintu perlintasan semacam ini, jelas sangat membantu warga yang lalu lalang.
Warga sekitar, Eko merasa senang dengan adanya pos jaga dan palang pintu perlintasan kereta api ini. “Rumah saya dekat rel disini, biasanya suka teriak-teriak kalau kereta lewat supaya pengendara berhenti melintasi rel,” ucapnya senang. (Choy)