Melalui pertunjukan mereka, yang tergabung dalam Darma Ayu Art Forum, seniman-seniman ini ingin mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan laut dan lingkungan. “Kita sebagai manusia wajib menebar cinta untuk alam semesta. Kalau tidak, laut akan kotor dan rusak,” kata Iing Sayuti kepada Diskominfo Indramayu, Rabu (3/7/24) lalu.
Dalam tarian tersebut, gerakan para penari yang menuangkan air pada tanaman pohon melambangkan pentingnya menjaga pohon dan alam. Iing mengungkapkan bahwa edukasi melalui seni ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, baik di laut, sungai, maupun tempat-tempat lainnya.
Sebelumnya, Iing dan rekan-rekannya juga menggelar pentas tari di atas tumpukan sampah di TPA Pecuk Indramayu, sebagai bentuk protes terhadap kerusakan lingkungan. “Kalau alam sudah murka, kita bisa apa? Alam ini yang membuat kehidupan buat kita,” ujarnya dengan sedih.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengapresiasi usaha para seniman dalam menyampaikan edukasi pelestarian lingkungan melalui tarian kontemporer. “Tariannya tadi penuh dengan filosofi yang sangat mendalam untuk pelestarian lingkungan di sekitar kita,” katanya.
Aksi ini diharapkan dapat berdampak positif pada kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam.(Ach)