KOTA PROBOLINGGO || Kota Probolinggo tidak hanya dikenal sebagai kota budaya/kesenian dan pendidikan, tetapi juga surga kuliner yang menawarkan berbagai makanan khas dengan cita rasa unik. Kuliner khas Kota Probolinggo seperti Soto Koya, Ikan Asap dan angkringan bukan hanya memikat hati wisatawan, tetapi juga memberikan pengaruh positif terhadap sektor properti, terutama dalam konteks pariwisata dan investasi.
Puluhan angkringan mengikuti Festival Angkringan Kota Probolinggo ikuti gelaran Larasati “ Jelajah Rasa Nikmati Seni”. Kegiatan itu adalah kolaborasi Pemkot Probolinggo melalui Dispopar (Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata). Festival Angkringan itu untuk memeriahkan rangkaian Visi Misi Walikota Probolinggo dr. H. Aminuddin 100 hari kerja dan 100 Event.
Menurut Walikota Aminuddin Festival Larasati “Jelajah Rasa Nikmati Seni “ yang pertama kali diselenggarakan itu ternyata di luar ekspektasi karena pengunjungnya banyak. Hal itu menunjukan bahwa angkringan maupun UMKM itu tidak hanya sekadar menjual nasi kucing,sate dan lainnya tapi menjadi satu tempat untuk saling ketemu, diskusi dan bercerita.
“Angkringan itu tempat di mana seluruh elemen masyarakat bisa bersatu. Saya kira budaya angkringan ini menjadi salah satu budaya di Kota Probolinggo yang harapannya terus dilestarikan. Karena dengan angkringan maka akan mempersatukan banyak orang,” kata Aminuddin usai membuka dan meninjau Festival Angkringan, Jumat (11/4/25) petang.
Aminuddin menyampaikan Festival “ Jelajah Rasa Nikmati Seni “ itu juga untuk membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif di Kota Probolinggo. Ia membuktikan sendiri saat berkeliling dalam Festival itu, setiap angkringan pasti orang yang menikmati menu-menu di angkringan. Oleh sebab itu pihaknya berharap Festival ini akan terus diadakan di bulan bulan berikutnya.
Saya keliling di tiap angkringan pasti ada yang menikmati nasi kucing, sate dan jajanan lainnya. Ini menunjukan antusias dari masyarakat. Bahkan tidak hanya warga kota tapi ada beberapa dari luar kota juga turisem. Tentunya ini akan menjadi daya tarik wisata Kota Probolinggo,” paparnya.
Festival Angkringan ini diikuti sekitar 26 angkringan dan kuliner UMKM. Menu-menu andalan angkringan antara lain nasi kucing, aneka gorengan, berbagai jenis sate seperti sate usus, telur puyuh, dan lainnya yang ditata pada gerobak angkringan.
Ciri khas angkringan juga terdapat cerek untuk memasak air di atas anglo dengan bara api dari arang. Beralaskan karpet disediakan di depan maun disamping gerobak angkringan bagi pembeli untuk menikmati makan minum sambil duduk atau nangkring.
Sementara itu Kepala Dispopar (Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata) Rachmadeta Antariksa mengatakan Festival Larasati “ Jelajah Rasa Nikmati seni “ pertama kali diadakan di sepanjang Jalan Panglima Sudirman mulai depan Runjab Walikota hingga Kantor Walikota karena tempat itu menjadi ikon dan memiliki sejarah di Kota Probolinggo.
Pihaknya berharap angkringan yang menjadi ikon bisa menjadi branding Kota Probolinggo. Termasuk untuk mengembangkan pasar rakyat menjadi sebuah ruang ekosistem ekonomi kreatif, sehingga pasar rakyat tidak hanya tempat jual beli barang, tapi juga wisata dan edukasi.
“ Angkringan menjadi tempat bagi banyak orang untuk makan dan menikmati suasana Kota Probolinggo. Ada banyak yang bisa dinikmati oleh wisatawan di angkringan. Mulai dari nasi kucing, tempe, minuman teh dan kopi, hingga aneka kudapan lainnya dengan harga yang murah meriah,” ujarnya.(Choy)