Sikap itu diambil Korut sebagai reaksi atas tindakan seterunya Korsel yang memilih menangguhkan sebagian dari perjanjian antar-Korea. Korsel mengaku berang dengan peluncuran satelit mata-mata Korut.
Baik Korsel maupun Korut akan segera mengerahkan angkatan bersenjata yang lebih kuat dan meningkatkan pengawasan di sepanjang perbatasan dengan yang saat ini sudah dijaga ketat.
Ketegangan di Semanjung Korea ini semakin menjadikan Korea Utara sebagai paling menakutkan dan tertutup di dunia.
Saat kondisi normal, Korut sangat selektif dan menerapkan aturan sangat ketat terhadap wisatawan.
Orang-orang dengan paspor Amerika atau Korea Selatan sudah pasti ditolak mentah-mentah di Korea Utara.
Turis yang ingin mengunjungi negara ini harus mengajukan permohonan visa melalui agen wisata yang disetujui pemerintah yang menyelenggarakan tur.
Tur selalu dipandu dan wisatawan tidak diizinkan untuk berbicara dengan penduduk setempat atau berbicara buruk tentang pemimpin Korea Utara.
Wisatawan juga tidak boleh berjalan-jalan sendiri dan tidak dapat meninggalkan hotel sendirian.
Tapi tahukah Anda, selain Korea Utara ada banyak negara di dunia yang sama tertutupnya dengan Korea Utara dan sulit dikunjungi.
Berikut negara-negara yang sulit datangi seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Rusia
Rusia adalah sekutu Korea Utara karena sama-sama menjadi musuh bebuyutan Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
Rusia sebenarnya memiliki pemandangan menakjubkan dengan area terluas di dunia, serta sejarah dan warisan budayanya yang kaya.
Namun, Rusia dianggap tidak ramah bagi sebagian orang karena ketegangan politiknya dengan beberapa negara dan iklimnya yang dingin.
Rusia juga memiliki peraturan visa yang ketat dan intoleransi terhadap kelompok tertentu.
Kondisi itu berkontribusi menjadikan Rusia negara yang sulit dikunjungi.
2. Turkmenistan
Turkmenistan juga termasuk di antara negara-negara yang paling jarang dikunjungi di dunia karena kebijakan visanya yang ketat.
Hanya orang-orang dari Kazakhstan, Uzbekistan dan mereka yang memiliki paspor diplomatik yang dapat mengunjungi negara ini tanpa banyak kerumitan.
Jika ingin mengunjungi Turkmenistan harus mengisi tiga salinan aplikasi visa.
Selain itu, turis juga perlu mendapatkan Surat Undangan dari sponsor di Turkmenistan yang mungkin membutuhkan waktu sekitar 20 hari untuk mendapatkannya.
3. Chad
Chad adalah sebuah negara Afrika Tengah. Chad hanya mengizinkan 14 negara akses bebas visa.
Di luar bebas visa, seluruh proses mendapatkan visa cukup rumit, karena negara ini tidak memiliki waktu pemrosesan standar.
Formulir aplikasi juga hanya tersedia dalam bahasa Prancis. Ini artinya pemohon harus memiliki pemahaman bahasa Prancis yang baik.
Selain itu, Chad menghadapi tantangan keamanan yang signifikan karena konflik internal dan ancaman dari kelompok-kelompok ekstremis.
Situasi keamanan yang tidak stabil, dikombinasikan dengan infrastruktur yang buruk dan iklim gurun yang keras, menjadikannya salah satu negara yang paling sulit dikunjungi di dunia.
4. Afganistan
Afganistan yang hingga kini masih dilanda perang saudara, membuat orang luar sangat sulit masuk ke negara ini.
Sebagian besar negara di dunia sangat tidak menyarankan warganya mengunjungi Afganistan.
Padahal Afganistan memiliki wisata sejarah dan alam yang menakjubkan, diantaranya menara kuno di Herat, hingga Lembah Panjshir.
Jika ingin masuk ke Afganistan, pengunjung wajib memiliki visa.
Namun, seseorang akan dibebaskan dari pengajuan visa jika mereka memiliki paspor diplomatik yang dikeluarkan dari negara-negara tertentu, yaitu India, Indonesia, Turki, China, Iran, dan Tajikistan.
5. Eritrea
Eritrea merupakan negara kecil yang kurang terkenal yang terletak di tepi Laut Merah.
Meskit begitu, Eritrea memiliki warisan budaya yang kaya dan garis pantai yang menakjubkan.
Sayangnya negara ini menghadapi isolasi internasional dan masalah hak asasi manusia.
Peraturan perjalanan yang ketat, wajib militer, dan kebebasan berekspresi menjadikan Eritrea tidak ramah bagi wisatawan.
Negara ini sering dianggap sebagai ‘Korea Utara-nya Afrika’ karena status politiknya.
Jika Anda pernah mengajukan permohonan visa, sama sekali tidak ada jaminan Anda akan mendapatkannya.
6. Nauru
Nauru adalah sebuah negara di Oseania, dan salah satu negara yang paling jarang dikunjungi di dunia.
Penyebabnya, lokasinya yang terpencil dan konektivitasnya yang buruk.
Selain itu, negara ini juga menerapkan aturan visa yang cukup ketat.
7. Somalia
Somalia adalah negara Afrika Utara yang secara resmi dikenal sebagai Republik Federal Somalia.
Jika Anda ingin memasuki Somalia sebagai turis, Anda harus berpikir ulang karena tidak hanya sulit, tetapi juga sangat disarankan untuk tidak melakukannya.
Indeks Perdamaian Global menempatkan Somalia di posisi ke-6 sebagai salah satu tempat paling tidak aman untuk dikunjungi di dunia karena kerusuhan politiknya.
Oleh karena itu, kedutaan-kedutaan besar tidak mengeluarkan visa pengunjung dengan mudah.
8. Yaman
Yaman sampai saat ini masih terjebak dalam perang saudara yang menghancurkan dan mengakibatkan masalah keamanan yang signifikan bagi para wisatawan.
Infrastruktur yang rusak parah juga membuat perjalanan di dalam dan di sekitar negara ini menjadi sulit.
Selain itu, ancaman kekerasan, penculikan, dan terorisme yang terus menerus menciptakan citra Yaman yang tidak ramah bagi dunia luar.
Padahal, Yaman memiliki sejarah yang kaya dan arsitektur yang unik, terutama di kota kuno Shibam.
9. Sudan
Sama seperti Yaman, Sudan juga dilanda perang saudara.
Perang saudara telah memukul ekonomi Sudan dan tentu saja memberikan citra tidak bersahabat bagi turis.
Biro perjalanan sering memperingatkan bahaya bepergian ke daerah tertentu karena tingkat kejahatan yang tinggi dan konflik militer yang sedang berlangsung. Meski demikian, orang Sudan dikenal karena kebaikan dan keramahannya.
Negara ini juga memiliki lebih banyak piramida dibandingkan Mesir, yang menawarkan destinasi menarik bagi para penggemar sejarah.
10. Suriah
Suriah juga masih dilanda perang saudara sejak tahun 2011 silam.
Kehancuran yang luas, kekerasan yang terus berlanjut, dan kurangnya layanan dasar, menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi wisatawan.
Meski begitu, harus diakui, Suriah menyimpan sejarah yang kaya sejak ribuan tahun yang lalu, dengan kota kuno Palmyra dan pasar yang ramai di Damaskus. (TM)