Bogor, kabarmetro.id – kabarmetro.id bersama penggiat LSM Sorot meninjau lokasi warga yang terkena bencana tanah longsor kampung Cipatat Kolot desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya Bogor Jawa Barat.
Kejadian awal tahun baru 1 Januari 2020 lalu masih menyisakan derita bagi warga yang terdampak tanah longsor, masih tampaknya aktifitas warga yang sibuk membenahi sisa sisa bangunan untuk di penggunkan kembali.
Sementara bagi warga yang rumah tinggalnya hanyut terbawa arus tanah longsoran masih tetap bertahan di penampungan seadanya, bertahan pada bangunan bertiang bambu dan beratap terpal plastik saja, yang beresiko pada kesehatan dan dinginnya malam.
Sudah memasuki bulan ke 3 nasib warga korban berdampak longsor masih belum jelas, dan berharap ada perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun kembali rumah tinggal mereka.
Salah satu korban berdampak pondok pesantren NURUL PURKON yang di huni sekitar 200 santri. Jelas Aki sesepuh desa Cipatat, lebih lanjut pengurus pengiat LSM Robert menyampaikan ” pada saat kejadian saya sedang berkunjung kerumah orang tua, dan tau persis kejadiannya,”
” ada 14 titik yang dipetakan oleh oleh pemerintah yang terkena bencana longsor dan saat ini, kami lihat pemerintah dalam pembenahan, yang walau dianggap oleh siapapun yang melintasi jalan mulai dari titik 1 hingga 14 dianggap lamban, tapi ya harus diakui juga bahwa ada kepedulian pemerintah untuk memperbaiki akses infrastruktur yaitu jalan ,” jelas Robert.
” sudah ada dari berbagai kalangan yang mau berbagi kepada warga yang terkena bencana dalam bentuk apapun, dan saya dari LSM Sorod melalui kabarmetro.id mengetuk hati nurani masyarakat NKRI dengan ikhlas memberikan partisipasi talikasih dalam bentuk apapun, apalagi untuk anak didik PESANTREN NURUL PURKON Cipatat Colot yang tempat belajar mereka lenyap terdampak longsor,”
ungkap Robert [] Red. Zul