Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin menghadiri dan membuka secara langsung gelaran festival tempe yang digelar dilapangan terbuka di lingkungan RW 02, Kelurahan Sumbertaman yang diprakarsai oleh Kecamatan Wonoasih.
Dalam sambutannya, Walikota Habib Hadi menyampaikan bahwa festival tempe adalah wujud komitmen dalam mengenalkan dan melestarikan kearifan lokal masyarakat yang ada di Kelurahan Sumbertaman.
Tentunya saya mengapresiasi kegiatan ini yang mana menjadi bukti adanya kolaborasi yang baik antara masyarakat bersama pemerintah dalam hal ini Kecamatan Wonoasih.
“Terimakasih dan apresiasi atas partisipasi kekompakan dan dukungan masyarakat khususnya warga di Kelurahan Sumbertaman,” ujarnya. Minggu (9/7/23).
Ia berharap kebersamaan dan kekompakan masyarakat dapat terus digerakkan sehingga dapat membentuk suasana yang positif dan dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat
Festival ini merupakan momen para perajin tempe yang ada di kampung tempe RW 02 Kelurahan Sumbertaman untuk menunjukkan bahwa banyak ragam olahan atau kreasi tempe yang disajikan sebagai menu favorit keluarga.
“Hari ini kita dapat saksikan aneka produk olahan inovatif berbahan dasar tempe bahkan juga ada gelaran produk UKM serta penampilan kesenian yang tentunya akan mendatangkan dalam peningkatan ekonomi bagi masyarakat lokal,” jelas Habib Hadi.
Kreativitas masyarakat di lingkungan kelurahan ,khususnya di RW 01 dan 02 ini harus terus dilestarikan dan diberdayakan.
“Sehingga akan bermunculan aneka kreasi kegiatan masyarakat dan tentunya akan menambah semarak wisata lokal bagi Kota Probolinggo yang pada akhirnya akan menggerakkan roda perekonomian secara masif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu,Koordinator Festival Tempe, Rebudi menyebut, total ada 35 produsen tempe di Kelurahan Sumbertaman. Produsen tempe itu, tersebar ada di RW 01 dan 02. Dan terbanyak, berada di RW 02.
“Untuk mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM khususnya produk olahan berbahan dasar tempe. Mengenalkan serta melestarikan kebudayaan lokal yang ada menuju peningkatan perekonomian,” pungkasnya. (Choy)