Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang belakangan santer terdengar menciptakan kewaspadaan masyarakat dalam membeli hewan kurban menjelang momen Idul Adha 1443 Hijriyah/ 2022 Masehi. Meski demikian, ada sebagian pedagang hewan kurban yang justru mengaku optimistis terhadap penjualan hewan kurban pada tahun ini di tengah maraknya wabah PMK. Kamis (23/6/22).
Salah satu pedagang hewan kurban yang mengungkapkan optimisme tersebut yakni Harno (30) yang berjualan kambing di Jalan Hayam Wuruk Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Harno mengatakan ada beberapa faktor yang mendorongnya justru berpeluang meraup keuntungan dari kondisi maraknya wabah PMK.
Faktor pertama, kata Harno yakni terkait dengan stok atau ketersediaan kambing. Dia menyebut, dirinya tidak kesulitan untuk mendapatkan stok hewan ternak karena sudah disiapkan sebelum wabah PMK mencuat,” terangnya saat ditemui di lokasi penjualan kambingnya.
Sistem tersebut, kata dia, telah berjalan setiap tahunnya. Sementara itu, menurut penuturannya, para pedagang lainnya yang tidak menerapkan sistem tersebut atau langsung mengambil hewan dari daerah asalnya mendekati momen Idul Adha mengalami kesulitan mendapatkan stok.
“Kalau info-info dari grup lain (kompetitor), semenjak ada isu PMK, kesulitan pada masalah kedatangan sapi. Karena akan ada karantina dulu sementara ini,masalah hewan kurban berupa sapi enggak sembarangan datang. Kalau terinfeksi PMK, maka sapi-sapinya dibalikin lagi ke daerah asal,makanya agak sulit,” terang warga Kecamatan Wonoasih ini.
Dengan adanya kesulitan tersebut, sejumlah pedagang hewan kurban menjadi kesulitan dalam melakukan kegiatan jual hewan kurban khususnya sapi. Kondisi itu pulalah yang menjadi faktor lain optimism dari Harno untuk dapat menjual dagangannya lebih laris karena sudah ada stok. “Dengan adanya PMK, para pedagang jadi sedikit, kompetitor jadi berkurang, makanya kami optimistis karena tidak banyak kompetitor,” ungkapnya.
Harno menyadari adanya kewaspadaan dari masyarakat lantaran wabah PMK yang tengah marak, namun menurutnya permintaan akan tetap ada. Adapun kambing yang dijualnya berkisar antara Rp 1.5 – 3.5 juta per ekornya,tergantung besar kecilnya kambing,” akunya.(Choy)