Kabarmetro.id
Wednesday, August 10, 2022
  • Login
  • News
  • Nusantara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
No Result
View All Result
  • News
  • Nusantara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Otomotif

The Stanley Theatre Jadi Konser Terakhir Bob Marley

Kabarmetro.id by Kabarmetro.id
20/07/2021
in Otomotif, Peristiwa
0
The Stanley Theatre Jadi Konser Terakhir Bob Marley

Bob Marley. Foto: Ist

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kabarmetro.id – Tak ada yang menyangka pertunjukan di The Stanley Theatre, Pittsburgh pada September 1980 jadi konser publik terakhir Bob Marley. Sang ikon reggae sudah dalam kondisi kesehatan yang kepayahan saat itu.

Konser di The Stanley Theatre itu adalah bagian dari Uprising Tour untuk mempromosikan album berjudul sama. Di tempat yang saat ini berganti nama jadi The Benedum Center for Performing Arts, Marley tampil bersama bandnya, The Wailers.

RELATED POSTS

Sejarah Kelahiran Si Leher Beton

Wapres Ma’ruf Amin Buka Secara Resmi Gernas BBI Sumbar di Kota Bukittinggi

Meski kesehatannya tampak buruk, Marley masih tampil dengan bandnya. Dua hari sebelum konser, Marley jatuh pingsan di Central Park, New York ketika sedang berjogging.

Hal itu kemungkinan terjadi karena komplikasi yang muncul dari kanker melanoma ganas yang didiagnosis terhadap Marley pada 1977. Kanker itu menyebar ke otak, hati, dan paru-paru Marley.

Kurang dari delapan bulan kemudian, pada 11 Mei 1981, Bob Marley, jiwa dan wajah internasional musik reggae, meninggal di rumah sakit Miami, Florida. Saat itu, dia baru berusia 36 tahun.

Sesaat sebelum kematian, Marley menerima Order of Merit dari pemerintah Jamaika. Dia juga telah dianugerahi Medal of Peace dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1980.

Dipuja oleh orang-orang Jamaika, Marley diberi pelepasan bak pahlawan. Pengumuman anggaran nasional negara ditunda beberapa hari untuk mengakomodasi pemakaman kenegaraan Marley.

Undangan dikirim. Monumen segera dibangun. Dan keamanan harus diatur di National Arena, Kingston, Jamaika karena tempat itu adalah area utama upacara pemakaman.

Perdana Menteri Jamaika Edward Seaga mempersiapkan pidatonya. Lebih dari 30 ribu orang memberi penghormatan kepada musisi tersebut selama upacara pemakamannya, yang diadakan di National Arena.

Para rastafara, dengan spiritualitasnya menyebut kematian Marley tidak berarti apa-apa karena ia tidak pergi ke mana-mana. Bagi para rastafara, Marley masih ada di antara mereka selamanya.

Tentang Bob Marley

Bob Marley lahir dengan nama asli Nesta Robert Marley pada 6 Februari 1945 di St Ann Parish, Jamaika. Marley adalah putra perwira Angkatan Laut Jamaika kulit putih paruh baya dan perempuan Jamaika kulit hitam.

Sang ibu melahirkan Marley di usia 18 tahun. Pada usia sembilan tahun, Marley pindah ke Trench Town, West Kingston di mana dia akan bertemu dan berteman dengan Neville “Bunny” Livingston dan Peter McIntosh –kemudian Peter Tosh.

Marley putus sekolah pada usia 14 tahun, memutuskan untuk bermusik. Jamaika pada saat itu sedang memasuki masa kreativitas musik yang luar biasa.

Ketika radio transistor tersedia di sebuah pulau yang kemudian hanya dilayani oleh stasiun radio nasional bergaya BBC, musik Amerika tiba-tiba dapat diakses melalui stasiun radio. Dari campuran ritme dan blues gaya New Orleans dan pribumi, tradisi musik yang dipengaruhi Afrika muncul pertama adalah ska, kemudian rock steady atau pendahulu reggae, yang tidak dikenali sampai akhir 1960-an.

Bob Marley, Peter Tosh dan Bunny Wailer tampil bersama sebagai The Wailers selama periode ini, menjadi grup reggae yang dominan di Jamaika. Berkat jangkauan internasional Island Records, The Wailers menjadi perhatian dunia pada awal 1970-an melalui album Catch a Fire (1972) dan Burnin’ (1973).

Eric Clapton menyebarkan nama grup lebih luas lagi dengan merekam album versi pop, I Shot The Sheriff dari album terakhir. Dengan keluarnya Tosh dan Wailer pada 1974, Marley menjadi pusat perhatian.

Pada akhir 70-an, Marley menghasilkan serangkaian album, yaitu “Exodus” (1977) yang menampilkan Jamming dan Waiting In Vain. Meski tak ada satu pun lagu yang disebut di atas mendekati hit di AS selama masa hidup Bob Marley, lagu-lagu tersebut merupakan warisan yang meningkatkan ketenarannya selama bertahun-tahun sejak kematian.

Komitmen Marley untuk memerangi penindasan juga berlanjut melalui organisasi yang didirikan keluarganya, The Bob Marley Foundation. Yayasan ini mengabdikan diri membantu orang dan organisasi di negara berkembang. ***

ShareTweetSendShareSend
Kabarmetro.id

Kabarmetro.id

Related Posts

Sejarah Kelahiran Si Leher Beton

Sejarah Kelahiran Si Leher Beton

by Redaksi
01/07/2022
0

Kabarmetro.id - Sejarah olahraga dunia pada tanggal ini ditandai dengan kelahiran bintang tinju Mike Tyson di Brooklyn, New York pada...

Wapres Ma’ruf Amin Buka Secara Resmi Gernas BBI Sumbar di Kota Bukittinggi

Wapres Ma’ruf Amin Buka Secara Resmi Gernas BBI Sumbar di Kota Bukittinggi

by Redaksi
13/04/2022
0

Wapres Ma'ruf Amin Buka Secara Resmi Gernas BBI Sumbar di Kota Bukittinggi Kabarmetro.id, SUMBAR - Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf...

Aurelie Tertantang Berperan Sebagai Laki-Laki

Aurelie Tertantang Berperan Sebagai Laki-Laki

by Redaksi
19/03/2022
0

Aurelie Tertantang Berperan Sebagai Laki-Lak Kabarmetro.id - Aktris Aurelie Moeremans mengungkapkan kesulitannya dalam memerankan sebagai laki-laki di film Baby Blues....

Polres Probolinggo Kota Sukses Amankan pengamanan Eksekusi Ruko

Polres Probolinggo Kota Sukses Amankan pengamanan Eksekusi Ruko

by Redaksi
10/03/2022
0

Polres Probolinggo Kota Sukses Amankan pengamanan Eksekusi Ruk Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO - Kepolisian Resort Probolinggo Kota kembali memberikan bantuan keamanan...

Pemkot Probolinggo Gelar Pasar Murah Minyak Goreng! 18 Ribu Liter Digelontorkan

Pemkot Probolinggo Gelar Pasar Murah Minyak Goreng! 18 Ribu Liter Digelontorkan

by Redaksi
08/03/2022
0

Pemkot Probolinggo Gelar Pasar Murah Minyak Goreng! 18 Ribu Liter Digelontorka Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO - Pemerintah Kota Probolinggo melalui DKUPP...

RECOMMENDED

Zugeknallt verstehen, welches sich folgende Angetraute unter einer einer wichtigsten Geheimzeichen zugeknallt Bli¶di Wohnungseinrichtung und Aufrechterhaltung der guten Umgang. Bloderweise besitzen ein Gro?teil leute keineswegs uberblicken, Welche wahre Kunst des Drehens folgende Gattin auf Im i?A?brigen versagen, Falls dies infolgedessen geht, es dieser richtige abhanden gekommen kommt

10/08/2022

Confessions off an effective swinger that changes the method that you understand the lives

10/08/2022
  • 86.7k Followers
  • 651 Followers
  • 23.6k Followers

MOST VIEWED

  • Tilang Online di Kota Probolinggo Mulai Berlaku Dua Minggu Kedepan, Hati Hati Ya Lur

    Tilang Online di Kota Probolinggo Mulai Berlaku Dua Minggu Kedepan, Hati Hati Ya Lur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cegah Konvoi Kelulusan Siswa, Polisi Datangi Sekolah! Begini Pesan Kapolres

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh Penemuan Mayat yang Diduga Gantung Diri di Desa Kenual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Corat Coret Baju, Apalagi Konvoi! Ini Pinta Kepala Sekolah SMKN I Probolinggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koramil 0820 Pakuniran Lakukan Pendampingan Penyaluran BLT DD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • REDAKSI

kabarmetro.id © 2022

No Result
View All Result
  • News
  • Nusantara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

kabarmetro.id © 2022

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In