Depok, kabarmetro.id – Berbagai elemen masyarakat bersama sama pemerintah bekerjasama mencegah penyebaran virus berbahaya atau yang lebih di kenal masyarakat corona.

Namun dari hasil pantauan redaksi kabarmetro.id hal tersebut tidak sepenuhnya terlaksana dengan baik, bahkan lebih cenderung mengabaikan intruksi pemerintah dan maklumat Kapolri.
Seperti terminal Jatijajar Kota Depok yang merupakan terminal tiap A yang di kelola oleh Badan Pengelolaan Transport Jabodetabek (BPTJ) sesuai informasi petugas yang tidak mau disebutkan namanya mengaku BPTJ dibawah naungan Kementerian Perhubungan.

Dari hasil pantauan redaksi sabtu, 28/3 di terminal Jatijajar Depok belum tersedia bilik atau ruang untuk penyemprotan Disfektan, sehingga banyak calon penumpang merasa tidak nyaman, dimana nantinya di dalam perjalanan ketentuan jarak sosial dispacing karena ada berkumpulnya massa dalam satu bis yang tidak bisa di terapkan.

Bahkan dari hasil penelusuran, redaksi kabarmetro.id menemukan ruang kesehatan yang kosong melompong, tidak ada seorang pun tim medis yang siaga di lokasi.
Dari keterangan petugas yang berjaga, kepala terminal tidak bisa di konfirmasi dan tidak ada ditempat karena hari sabtu libur.
Salah seorang calon penumpang tujuan Sumatera Barat kepada kabarmetro.id berharap adanya perhatiannya kesehatan dan kenyamanan bagi rakyat kecil. [] Red.
Yang lebih