Kabarmetro.id, JAKARTA – Peringatan keras bagi warga di Tanah Air khusus warga Jakarta terkait maraknya peredaran narkoba yang sudah menjarah seluruh lapisan masyarakat. Belakangan muncul fenomena narkoba jenis xylazine yang diberi nama Flakka sehingga membuat penggunanya berubah seperti ‘zombie’ yang terjadi di Kota Philadelphia, Amerika Serikat.
Menyikapi fenomena ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto meyakini narkoba yang xylazine yang kini mewabah di Amerika tidak akan masuk ke Jakarta. Sebab, jajarannya terus melakukan pengawasan dan pencegahan. “Polisi tidak pernah tidur melakukan pengawasan dan pencegahan,” kata Kapolda Irjen Karyoto di Polda Metro Jaya, saat rilis pengungkapan 36 kg sabu, pada Senin (17/7/23).
Keyakinan Irjen Karyoto narkiba jenis ‘zombie’ tidak akan masuk ke RI karena masyarakat pun menolak adanya peredaran narkoba di Tanah Air. “Ya, saya pernah lihat masalah di Philadelphia memang mengerikan keadaan di sana. Saya yakin Insyaallah tidak akan terjadi karena semua masyarakat Indonesia menolak narkoba,” tutur Kapolda Karyoto, dalam siaran pers yang diterima media ini, Selasa (18/7/23).
Selain polisi tidak pernah tidur melakukan pengawasan dan pencegahan terkait peredaran, informasi peredaran narkoba dari masyarakat terus mengalir ke kepolisian. “Artinya masyarakat menolak keras peredaran narkoba,” tegas Kapolda Karyoto.
Untuk diketahui, narkoba jenis ‘zombie’, selain penggunanya seperti zombie, efek lain kulit membusuk sehingga harus diamputasi. Ditegaskan Irjen Pol Karyoto, pihaknya terus berupaya untuk memberantas narkoba yang menghancurkan generasi muda harapan bangsa.
Karyoto mengajak semua pihak untuk peduli dan membantu polisi dalam memberantas peredaran narkoba. Artinya semua pihak harus sepakat melakukan pengawasan secara bersama terkait peredaran barang haram tersebut. “Sekecil apa pun informasi dari masyarakat sangatvberguna untuk dilakukan tindak lanjut oleh polisi,” imbuhnya.
Kapolda Karyoto tidak menampik masih banyak penyalahgunaan narkoba di Indonesia, khususnya di Jakarta. Dia juga menyarankan seseorang penyalahgunaan narkoba yang ingin lepas dan bebas dari ketergantungan narkoba bisa ditempuh melalui rehabilitasi.
Negara, kata Irjen Karyoto lagi, negara telah menyediakan rehabilitasi secara gratis. Namun diakuinya, orang tidak mau mengaku mengkonsumsi narkoba karena dianggap sebagai aib. “Harus diakui di Indonesia kalau orang makai narkoba menjadi suatu aib. Mereka tidak berani jujur padahal negara menyediakan rehab secara gratis,” tuturnya. (*/Adit)