BerandaSportSTY Dipecat Harus Dilihat Secara Jernih, Football Institute: Ada...

STY Dipecat Harus Dilihat Secara Jernih, Football Institute: Ada Gerakan TSM Sudutkan PSSI

Jakarta || Gerakan perlawanan muncul atas keputusan Ketua Umum PSSI Erick Thohir memecat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Boleh disebut perlawanan yang dibangun dengan menggiring opini masyarakat terhadap STY sebagai pelatih paling berkualitas dan paling berjasa itu jelas terlihat secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).

Perlawanan atas keputusan itu cenderung bukan hanya membully keputusan PSSI, tetapi juga berupaya memicu antipati masyarakat terhadap jajaran pengurus yang dipimpin Ketua Umum Erick Thohir agar meninggalkan jabatannya. Padahal, secara fakta di bawah kepemimpinan Erick Thohir, prestasi sepakbola Indonesia mengalami peningkatan dengan program naturalisasinya.

Founder Football Institute Budi Setiawan yang dihubungi di Jakarta, Selasa (7/1/25), meminta masyarakat melihat secara jernih keputusan PSSI mengganti posisi STY.

“Pasti ada sesuatu yang membuat PSSI, dalam hal ini, Erick Thohir berani mengambil keputusan itu. Dan, saya yakin pasti ada kepentingan lebih besar buat negara dibalik keputusan tersebut,” jelasnya.

Menurut Budi Setiawan, fenomena gerakan dan desakan agar PSSI mencabut keputusan pemecatan tersebut dan meminta Erick Thohir mundur sudah bukan lagi murni gerakan sepakbola. Tetapi, menjurus gerakan sosial dari warga Korsel untuk ‘memaksa’ Indonesia mempertahankan STY sebagai pelatih.

“Dugaan saya, ada kekuatan agency STY di balik fenomena ini, dimana pemilik agency tempat STY bernaung adalah orang besar di balik industri hiburan K-Pop. Apalagi, artis K-Pop juga ikut berbicara untuk meminta STY tetap dipertahankan,” ungkapnya.

Secara rinci Budi Setiawan menceritakan, tentang adanya Gerakan Korea Wave/Hallyu yang mulai marak di awal tahun 2000-an. Hal ini didukung secara serius oleh pemerintah Korea Selatan (Korsel) yang pada tahun 2008 dengan membentuk departemen khusus promosi K-Pop ke dunia internasional di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.

Gerakan Korea Wave ini menjadi salah satu pilar devisa negara Korea Selatan. Menurut Forbes, Tahun 2017, industri K-Pop menyumbang sekitar US$5 miliar atau setara Rp72 triliun.

Kontribusi ini setara dua kali lipat jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diterima Indonesia dari sektor mineral dan batu bara yang nilainya Rp40 triliun Tahun 2020 US$ 10,9 miliar. Tahun 2021 US$ 11,7 miliar. Naik 7,34%.

Pada 2020, ekspor besi dan baja Indonesia bernilai US$ 10,85 miliar dan berada peringkat ketiga, hanya kalah dari lemak dan minyak hewan/nabati (US$ 20,72 miliar) dan bahan bakar mineral (US$ 17,29=7 miliar). Artinya, sumbangsih BTS, BLACKPINK, sampai drakor Penthouse setara dengan hasil yang diperoleh Indonesia dari penjualan besi dan baja dalam setahun.

Setelah K-Pop dan Drakor, Korean Wave menjamah Sportainment Korsel mulai menunjukkan bahwa olahraga unggulan mereka adalah sepakbola, yang pada tahun 2002 mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Setelah itu mulailah, sepakbola Korsel membuktikan diri mereka memang memiliki kemampuan bukan sekadar menjadi tuan rumah saja tetapi membuka mata dunia dengan mengalahkan Jerman 2-0 pada Piala Dunia 2018. Meskipun Korsel gagal lolos ke babak 16 besar namun prestasi tersebut menjadi kebanggaan tersendiri mengingat mereka mampu menyingkirkan Jerman.

Adalah Shin Tae-yong yang menjadi pelatih mampu membawa Korsel mengalahkan Jerman. Namun karena gagal melangkah ke babak fase gugur Piala Dunia 2018, skuat Timnas Korsel dilempari telur dan guling Union Jack oleh penggemar Korea Selatan karena gagal mencapai target melangkah ke babak gugur Piala Dunia 2018 setelah menempati peringkat ketiga klasemen Grup F hasil sekali menang dan dua kali kalah.

Setelah gagal mencapai target STY dipecat oleh Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) melalui Kim Pan-gon, Kepala Komite Pemilihan Pelatih KFA. Lantas, STY berlabuh ke Indonesia sebagai pelatih kepala Timnas Garuda senior pada 2019. Tidak banyak yang bisa dilakukan STY tahun 2019-2020 karena pandemi covid yang melanda dunia.

Pasca covid, STY bukannya fokus menangani Timnas Indonesia, justru sibuk bermain iklan. Tercatat ada 5 kontrak iklan yang dijalankan oleh STY sejak 2022-2024. Jumlah ini lebih banyak dari jumlah trophy yang diberikan STY untuk Timnas Indonesia.

Masifnya STY menjadi talent iklan ini setelah menandatangani kontrak eksklusif dengan perusahaan agency artis Korsel yang bernama ADG Company. Agency ini dimiliki oleh Lee Kyung Gyu yang merupakan actor, MC, Komedian dan Produser Film Korsel.

Lee Kyung Gyu tercatat sebagai artis dengan bayaran tertinggi di Agensi KBS pada tahun 2010 dengan nilai 535 millar won atau setara dengan Rp 6 triliun. Dan, dia dikenal sebagai Godfather di industri hiburan Korsel.

Kontrak antara ADG Company dengan STY adalah kontrak eksklusif yang menggabungkan antara sport dan erntertainment. Ini menunjukkan bahwa Korean Wave sedang menuju arah baru dengan pangsa pasar tertentu. Sekaligus menunjukkan bahwa STY adalah aset bagi ADG Company yang harus dijaga reputasi dan pemberitaannya.

Melihat fenomena Korean Wave yang didukung oleh pemerintah Korsel, jelas Budi Setiawan, bisa ditarik garis linier bahwa STY telah didaulat menjadi duta Korsel untuk olahraga. Yang sebelumnya ada BTS & Blackpink untuk musik serta drama Korea untuk budaya.

Dari sektor pariwisata Korsel sukses mendatangkan turis mancanegara khususnya Indonesia yang datang karena mereka ingin melihat lokasi syuting drakor yang sering mereka tonton dan menyaksikan konser musik K-Pop.

Dari data CNBC Indonesia Tahun 2023, wisatawan Indonesia ke Kosel berjumlah 220.000, tahun 2024 ditargetkan naik menjadi 300.000 atau naik 30%. Melalui budaya korea sukses meningkatkan sektor pariwisata.

Kini, Korsel memulai project sport entertainment melalui sepakbola dengan pangsa pasar yang sangat spesifik yaitu Indonesia. Dengan STY sebagai pelatih Timnas Indonesia itu memudahkan sales mission Korsel melakukan penetrasi dengan penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta dimana 70% masyarakatnya menyukai sepakbola.

STY lebih kental sebagai artis K-Pop ketimbang figur sepakbola. Gaya komunikasi STY sangat berubah ketika dia ditangani oleh ADG Company tahun 2022. Dia lebih artikulatif dan mampu memainkan perasaan serta emosi publik.

Tahun 2019 – 2021, STY tidak mampu mengartikulasikan kemampuan komunikasinya, semua berubah setelah ada ADG Company yang sangat memikirkan citra dan publikasi STY sebagai duta olahraga Korean Wave. Tentu ADG Company sebagai pihak yang mencarikan iklan untuk STY memiliki kepentingan agar citra dan pemberitaannya positif sehingga tidak merusak citra brand yang melekat.

Meskipun indonesia dapat lolos babak 16 besar Piala Asia namun kelolosan itu dibantu oleh Kyrgistan yang mampu menang melawan Oman, dan membawa indonesia menjadi salah 1 peringkat 3 terbaik.

Anehnya menjelang pertandingan lawan Jepang muncul desakan kepada PSSI di sosial media agar STY tetap dipertahankan, padahal bertanding melawan Jepang pun belum. Ini seperti mengkondisikan bahwa jikapun Indonesia gagal lolos 16 besar STY tetap harus dipertahankan.

Siapakah yang berkepentingan? Ya tentu saja STY dan ADG company. Mengapa? Karena kontrak terbaru STY dengan perusahaan metaverse Korea itu mulai menjual avatar STY dengan menggunakan property Timnas Indonesia seperti jersey timnas, burung garuda dan batik Indonesia memiliki kepentingan untuk pasar di Indonesia. Sehingga mereka butuh waktu lagi untuk melakukan penetrasi pasar.

Pertanyaannya apakah PSSI mengetahui hal ini? Apakah dalam kontrak PSSI memperbolehkan untuk STY melakukan aktivitas komersial dengan pihak lain? Tentu ini harus dijelaskan oleh PSSI.

Penjualan avatar ini tentunya akan menjadi devisa negara bagi Korsel dan bukan untuk Indonesia, dan tentunya tidak ada pajak yang dibayar ke pemerintah Indonesia.

Dengan nilai kontrak yang fantastis dengan Timnas Indonesia, ternyata STY tetap menyukai profesinya sebagai bintang iklan.

“Jadi jika dibilang pihak STY tidak punya kepentingan selain sepakbola, maka kita perlu melihat kembali data di atas betapa industri Korean Wave ini sudah menjadi pilar sumber pemasukan negara yang sangat potensial,” ujar Budi Setiawan.

Kinerja STY untuk Produk Iklan Korsel 

Sementara itu di lain pihak STY justru memberikan dampak nyata kepada brand dimana ia menjadi bintang iklannya. Penjualan produk dimana STY menjadi talent benar-benar melonjak secara tidak terduga.

Dampak STY ke Perusahaan Mobil Korea Hyundai. Tahun 2022, STY mengikat kontrak untuk menjadi talent/model iklan di perusahaan mobil Korea Hyundai. Menurut Chief Operating Officer atau COO HMID, Makmur mengatakan Tahun 2020 Hyundai menjual 200 unit mobil, 2021 naik menjadi 3 ribuan unit, tahun 2022 naik menjadi 30 ribuan lebih. [detik oto tanggal 17 Januari 2023]

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima oleh Bisnis, Hyundai mencatatkan penjualan mobil sebanyak 2.709 unit secara wholesales sepanjang semester I/2023 dengan pangsa pasar 3,6 persen.

Chief Operation Officer (COO) Hyundai Motors Indonesia Makmur mengatakan penjualan mobil tercatat positif hingga Juni 2023 dengan adanya pertumbuhan secara penjualan ritel atau retail sales meningkat hampir dua kali lipat secara YoY.

“Sepanjang semester I/2023, HMID berhasil meraih pertumbuhan retail sales hampir dua kali lipat dibanding Semester I/2022,” ujar Makmur [bisniscom 14 Juli 2023].

Mobil Hyundai yang paling laku adalah Stargazer, Creta dan Ioniq 5. Yang secara linier STY adalah model iklan untuk Hyundai dengan jenis mobil Hyundai Creta. Video komersial dengan durasi 18 menit itu sudah diunggah di youtube sejak lama dengan viewers yang tidak sedikit.

STY Menjadi Model Iklan Hyundai Creta yang sudah ditonton 2 juta kali

https://otomotif.bisnis.com/read/20230714/275/1674926/penjualan-mobil-hyundai-naik-hampir-dua-kali-lipat-semester-i2023

https://otomotif.antaranews.com/berita/3902412/penjualan-hyundai-motor-naik-69-persen-pada-2023

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/05/penjualan-mobil-hyundai-naik-32-pada-agustus-2023-ditopang-model-suv

Dampak STY ke Bank Korea Hana Bank

Kemudian, STY menjadi talent iklan hana bank sejak tahun 2022 dan banyak membintangi iklan dari Hana Bank. Setelah itu Hana Bank mencatat lebih dari 22 juta transaksi atau naik 2x lipat. Fitur pinjaman LINE Bank by Hana Bank juga telah memproses lebih dari 1 juta pengajuan pinjaman di tahun itu. LINE by Hana Bank adalah iklan komersial dimana STY menjadi talent (Kontancoid 15 Maret 2022)

https://onefootball.com/fr/news/jelang-piala-dunia-u-20-indonesia-pundi-pundi-uang-shin-tae-yong-bertambah-kok-bisa-37021858

https://www.suara.com/bisnis/2023/09/05/161428/bank-asal-korea-selatan-ini-incar-nasabah-milenial-ri

Tidak hanya itu saja, manuver STY juga berdampak ke Perusahaan Makanan Korea Nongshim Bulgogi Nongshim sebagai sebuah brand mie instan asal Korea Selatan melakukan penetrasi pasar di Indonesia.

Jenny Liliyanty, Brand Manager PT. Sukanda Djaya mengatakan untuk mempromosikan produk makanan yang telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI ini, Perseroan menggandeng Shin Tae-Yong. Dia merupakan pelatih sepakbola tim nasional Indonesia.

Shin Tae-Yong dipilih sebagai talent dalam memperkenalkan produk ini karena dia merupakan public figure Korsel yang cukup dikenal di Indonesia sehingga bisa mewakili Nongshim Indonesia dalam berbagai aspek seperti kultur dan misi brand.

“Dengan perpaduan ini kami yakin cita rasa Nongshim Bulgogi bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia sehingga penetrasi ke pasar di Indonesia bisa lebih luas lagi,” Jenny dalam keterangan tertulisnya (sindonews 12 Januari 2023)

https://ekbis.sindonews.com/read/994215/34/mi-instan-asal-korea-penetrasi-pasar-indonesia-1673532106

Video STY untuk produk iklan mie instan korea selatan ini ditonton 7,5 juta kali sejak tayang di awal 2023.

Kesimpulan: Mayoritas iklan STY adalah perusahaan Korea Selatan yang melakukan usaha di Indonesia, seperti Hyundai, Hana Bank dan Mie Instand Korea Selatan. Tujuannya sangat jelas, yaitu menggunakan STY yang populer sebagai pelatih Timnas Indonesia untuk memperluas dan melakukan penetrasi pasar di indonesia dengan tujuan akhir meningkatkan penjualan dan profit produk Korsel.

STY tidak mungkin menjadi bintang iklan brand-brand tersebut jika dia tidak menjadi pelatih Timnas Indonesia. Artinya ada keuntungan pribadi yang diperoleh oleh STY karena posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia.(TM)