BerandaSosial budayaSoal Rasa dan Keluarga: Pemudik Jadikan Kereta Rumah Sementara

Soal Rasa dan Keluarga: Pemudik Jadikan Kereta Rumah Sementara

CIREBON || 22 hari penuh harap dan peluh, sebanyak 338.855 pelanggan memilih kereta api sebagai pengantar rindu mereka. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon bukan hanya mengoperasikan moda transportasi; mereka mengatur ritme pulang kampung, menyulam kisah demi kisah dari tiap jendela kereta yang melaju.

Dari tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025, ribuan wajah tumpah di peron—anak rantau, orang tua yang ingin menimang cucu, hingga pasangan muda yang membawa bayi pertama mereka mudik ke kampung halaman.

“Ini bukan cuma perjalanan. Ini soal pulang, soal rasa, soal keluarga,” ujar Muhibbuddin, Manager Humas Daop 3 Cirebon.

Cirebon menjadi saksi pergerakan besar Puncak arus mudik terjadi pada 29 Maret dengan 11.148 pelanggan yang datang , Puncak arus balik menyusul pada 2 April, dengan 12.318 pelanggan kembali ke kota tempat mereka menggantungkan hidup.

Sebanyak 3.560 perjalanan kereta ditempuh selama masa angkutan Lebaran, dengan zero accident. Tak ada gangguan berarti, tak ada kecelakaan. Hanya deretan gerbong yang tiba tepat waktu—dengan 99,35% ketepatan keberangkatan dan 98,48% ketepatan kedatangan.

“Kami tahu, satu menit telat bisa berarti kehilangan momen lebaran. Maka, waktu penumpang adalah harga mati,” tambah Muhib.

Kereta mungkin sama, tapi tiap penumpang membawa cerita berbeda. Mereka datang dan pergi dari berbagai stasiun, lima di antaranya menjadi titik paling sibuk Stasiun Cirebon: 134.235 pelanggan , Stasiun Cirebonprujakan: 59.462 pelanggan , Stasiun Jatibarang: 42.682 pelanggan , Stasiun Brebes: 38.408 pelanggan , Stasiun Haurgeulis: 22.834 pelanggan.

Di balik lancarnya perjalanan, ada para petugas yang begadang tanpa keluhan, para masinis yang sigap di balik kontrol, dan petugas kebersihan yang membuat setiap gerbong nyaman. Ada pula peran sunyi dari TNI, Polri, BMKG, hingga komunitas pecinta kereta api yang ikut menjaga harmoni.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada pelanggan kami. Tanpa kepercayaan mereka, tidak akan ada cerita indah di peron tahun ini,” kata Muhib.

KAI Daop 3 Cirebon tidak berhenti pada Lebaran. Mereka mengusung visi lebih besar: menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami akan terus berinovasi. Karena bagi kami, kereta bukan hanya tentang rel dan roda—tapi tentang hidup, tentang koneksi manusia, tentang makna pulang,” pungkas Muhib.(*)

Translate »
error: kabarmetro.id