Jakarta.kabarmetro.id – Situasi saat ini nilai tukar rupiah melemah perlu adanya campur tangan pemerintah pusat hadir mengatasinya agar gejolak tidak berlarut-larut dan terus menguat dolar terhadap rupiah. Sentimen paling tinggi dalam pelemahan rupiah dikarenakan efek penyebaran virus corona yang terus menjadi berita hangat di belahan dunia.
Pandemik corona belum jelas akan kapan berakhir, selama ketidakpastian masih besar, rupiah akan terus dalam posisi tertekan dan terus melemah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kondisi bangsa kita saat ini bukan hanya dialami Indonesia, melainkan pasar keuangan global pun ikut tergoncang. Pemerintah tidak bisa melawan kepanikan tersebut. Akan tetapi, pemerintah dan otoritas keuangan akan selalu memantau serta membuat kebijakan yang cepat.
“ Sekarang ini pasar keuangan di seluruh dunia mengalami kegoncangan, kepanikan,”ujar Jokowi, Jum’at (13/3/2020).
Jokowi menambahkan, OJK sudah memberikan relaksasi dan kelonggaran, policy-nya cepat. BI juga memberikan relaksasi dan kelonggaran, pemerintah memberikan relaksasi dan kelonggaran pajak dan memberikan intensf-intensif.
Ucok Binanga Nasution, Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Bidang Kominfo menanggapi bahwa gonjang ganjing valas saat ini, karena kita tahu kondisi ekonomi global memengaruhi ekonomi nasional. Lebih lanjut mengatakan kepada pengusaha khususnya di Jakarta agar menyikapi secara arif, bijaksana dan tidak panik karena ini hanya sementara saja. Diharapkan pemerintah segera dapat mengatasinya.[] Redaksi