Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Vini Adiani Dewi, menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang cenderung muncul pasca-perayaan. “Pelanggaran sepele pun bisa berujung pada masalah serius, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan,” ujarnya.
Beberapa penyakit khas pascalebaran yang perlu diwaspadai antara lain adalah kolesterol tinggi, masalah pencernaan seperti diare, dan flu serta batuk. Vini menjelaskan bahwa pola makan yang berlebihan pada tujuh hari pertama setelah berhenti berpuasa dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, terutama bagi mereka yang telah berpuasa sebulan penuh.
“Makanan berlemak dan berat seperti opor ayam atau rendang, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat menyebabkan masalah kolesterol tinggi dan gangguan pencernaan,” jelasnya.
Selain itu, aktivitas silaturahim dan mudik juga dapat menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap flu dan batuk, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Vini juga mengingatkan agar penderita diabetes dan hipertensi membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu lonjakan gula darah atau tekanan darah.
Untuk menjaga kesehatan, Vini menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, seperti sayuran dan buah-buahan kaya serat, serta memperbanyak minum air putih agar tetap terhidrasi. Selain itu, menjaga keaktifan dan melakukan olahraga secara teratur juga dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh dan mengurangi risiko penyakit pascalebaran.
“Kesehatan adalah investasi terbaik. Setelah Lebaran, kita perlu kembali fokus pada produktivitas. Jangan biarkan penyakit pascalebaran mengganggu rencana kerja atau bisnis kita,” tegasnya.
Dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan pasca-Lebaran, diharapkan masyarakat dapat menghindari berbagai penyakit yang dapat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas. (Ach)