Kabarmetro.id, Kota Probolinggo – Tradisi Barikan merupakan aksi makan bersama para warga yang biasanya dilakukan di tempat terbuka. Mereka duduk beralaskan karpet/tikar dan membawa makanan masing-masing. Makanan ini nantinya akan ditukar atau dibagikan kepada warga lainnya. Rupa-rupa makanan juga beragam, seperti nasi urap, kue, buah-buahan dan lainnya, Kamis (1/8/24) sore.
Abuya Mas Pon menjelaskan,Barikan sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu “Barokah” yang berarti “Berkah”, dalam tradisi Jawa, Barikan merupakan tradisi makan bersama yang dilakukan di tempat terbuka, selain menyambut tahun Baru Hijriah Barikan juga mengandung maksud mengakrabkan dan membina perasaan bersatu (guyup), tumpeng (nasi) dibagikan untuk dimakan bersama sama,” terang Abuya Mas Pon yang juga merupakan sesepuh di wilayah Blok Tajungan ini.
Tradisi unik yang terus terjaga dan masih dilestarikan oleh masyarakat Adat Jawa, ketika menyambut tahun Baru Hijriyah.Seperti yang di lakukan warga di RW 08 RT 01 Blok Tajungan Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan.
Ketua RT 01/RW 08, Imam Basuni mengatakan, Barikan merupakan salah satu budaya atau tradisi turun temurun dari leluhur guna menyambut Bulan Muharram.Tradisi Barikan ini telah lama dilakukan warga disini dan masih kita jaga dan selalu kita laksanakan dari tahun ke tahun.
“ Tujuan Barikan ini tak lain adalah untuk berkumpul dan berdoa bersama memohon kepada Allah SWT agar di berikan keselamatan, Rejeki,kesehatan dan keberkahan dalam menyambut dan menjalani tahun baru Hijriyah ini,” terang Imam Basuni.(Choy)
Editor : Tundra. M