Kabarmetro.id, MANOKWARI – Ratusan aparatur kampung dari 7 kabupaten se-Papua Barat mengikuti pelatihan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Manokwari.
Pelatihan P3PD yang diselenggarakan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini, merupakan tahap ke 3 dari 8 tahapan yang digelar secara bertahap di Provinsi Papua Barat.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Papua Barat, Legius Wanimbo, menyatakan pelatih P3PD merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk membantu aparatur pemerintah desa dalam meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kualitas mereka.
“Pelatihan ini selama 3 hari, para peserta akan dibagi dalam 6 kelas dengan tematik yang berbeda.
Salah satunya terkait perencanaan desa/ kampung berbasis data,” ujar Wanimbo pada pembukaan pelatihan P3PD di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (3/10/23).
Adapun peserta pelatihan ini, sebut Wanimbo, merupakan perwakilan aparatur dan pengurus lembaga masing-masing kampung.
“Mereka yang hadir dalam pelatihan ini merupakan Kepala Desa, Sekretaris Desa, bahkan perwakilan lembaga desa seperti Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), PKK, dan Posyandu dan Karang Taruna,” katanya.
Pada pembukaan pelatihan tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa, Eko Prasetyanto Purnomo Putro, berkesempatan memberikan arahan secara virtual kepada para peserta.
Ia menuturkan, bahwa kemajuan desa/ kampung sangat tergantung pada kapasitas aparatur pemerintahan kampung dan lembaga kampung sebagai mitra pembangunan.
“Karena aparat kampung tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan pengurus kelembagaan kampung, harus punya satu kesepahaman dan tujuan untuk melangkah bersama,” ujar Eko.
Eko menyebutkan, bahwa pelatihan P3PD sebagai ajang aparatur kampung merefresh kembali pengetahuan pada pelatihan sebelumnya yang (mungkin) belum sempat diimplementasikan.
Tetapi mungkin saja, sebut Eko, ada kepala desa/kampung baru yang pertama kali ikut pelatihan ini, bisa mengawali komitmennya dari sini.
“Sehingga aparatur pemerintahan kampung tahu peran dan tugas masing-masing seperti apa. Karena pengalaman tanpa pemahaman regulasi/teori mustahil mencapai tujuan pembangunan,” ucapnya mengakhiri. (*)