Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Sejumlah pedagang mamin maupun camilan di Kota Probolinggo mengeluhkan harga minyak goreng di pasaran yang masih terbilang tinggi. Beberapa pedagang terpaksa mengurangi ukuran camilan yang dijualnya.
Kondisi tersebut dikeluhkan,salah satu pedagang mamin yang biasa berjualan di wilayah Gang 10 Jalan Mayjen Haryono Kecamatan Mayangan. Menurut dia, harga normal minyak kemasan biasanya hanya Rp 14 ribu per kilogram. Adapun saat ini harganya disebut masih sekitar Rp 20 ribu per kilogram. Jumat (28/1/22).
“Naik sudah dari November. Namun, tingginya pas akhir tahun, sampai sekarang tak turun. Pernah turun Rp 500 sehari, tapi naik lagi. Itupun sulit membelinya di swalayan Indomart juga Alfamart, barangnya sering kosong,”ujar Linda.
Menurutnya, tingginya harga minyak goreng membuat pedagang kecil sepertinya serba salah. “Mau naikin harga, konsumen komplain” katanya.
Ia berharap harga minyak goreng di pasaran kembali normal, sehingga pedagang kecil tidak kesulitan. “Untungnya sekarang ketolong sama anak sekolah yang sudah masuk lagi. Kalau sekolah libur tambah susah,” ujar dia.
Pedagang lainnya, Mulyono (45), mengaku masih membeli minyak goreng di pasar dengan harga sekitar Rp 20 ribu per kilogram. Menurut dia, harga minyak goreng ini sudah mengalami kenaikan sejak akhir tahun lalu.
Dengan kondisi seperti ini, ia mengaku tak bisa serta-merta menaikkan harga makanan yang dijualnya. Solusinya, ia mengurangi ukuran gorengannya. “Jadi, gorengan lebih kecil. Kalau dinaikin harganya membuat kabur pembelinya,” kata dia.
Mulyono mengaku hingga kini belum menerima informasi soal adanya rencana operasi pasar murah minyak goreng di Kota Probolinggo. (Choy)