Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO Para penggemar rujak, pasti tak asing dengan warung yang satu ini. Warung sederhana dengan menu utama rujak cingur, telah melegenda sejak t0 tahun lalu. Rasanya pun masih orisinil dengan bumbu petis yang khas.
Warung ini cukup terbuka berada di dalam kota. Tempatnya sederhana berada di utara pertigaan arah menuju jagalan Kelurahan Mangunharjo. Lokasinya memang tak pernah pindah, tetap di sini dan warungnya juga begini,” terang Satitem (65) pemilik warung rujak cingur. Minggu (8/5/22).
Sejak awal hingga sekarang, warung ini menyajikan menu utama rujak cingur, olahan makanan khas Kota Probolinggo. Olahan rujak berisi cingur atau hidung sapi, tauge dan kangkung rebus yang dipadu dengan irisan timun mentah. Ditambah tahu dan tempe goreng yang diiris. Untuk menambah kenyang, rujak akan ditambahkan dengan lontong juga kerupuk.
Yang membuat berbeda adalah bumbu rujaknya. Satiyem terlihat sangat banyak menggunakan petis, selain kacang tanah juga cabai, gula dan garam sebagai penambah citarasa. “Petisnya juga kita pilih dan harus tetap enak, itu kunci perbedaannya,” lanjutnya.
Bumbu untuk rujak cingur miliknya sangat kental. Berbeda dengan bumbu rujak lain yang dominan encer. Kental dan siraman bumbu yang melimpah inilah yang membuat rasa rujak di warungnya makin istimewa.
“Rata-rata yang datang menyebut bumbunya enak, selain cingurnya juga asli, bagian hidung, tidak pakai kikil atau lainnya,” imbuh Satiyem.
Untuk menikmati seporsi rujak cingur, pelanggan yang datang cukup membayar Rp 8 ribu. Warung yang hanya buka pagi mulai jam 9.00 hingga 12.00 siang ini setiap hari bisa menjual hingga puluhan porsi rujak. “Kalau dulu bisa sampai ratusan porsi setiap hari. Sekarang dibatasi, sudah tidak kuat tenaganya,” ceritanya. (Choy)
