Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Perayaan Lebaran atau Idul Fitri identik dengan suasana kampung halaman. Ditinggal asisten rumah tangga, tingginya biaya dan tingkat kemacetan menuju kampung halaman menjadi beberapa alasan masyarakat memilih hotel sebagai tempat menghabiskan waktu bersama keluarga selama hari kemenangan.
Tradisi khas lebaran di setiap tahunnya adalah berpulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga dan para kerabat. Namun nyatanya tentu tidak semua orang berkesempatan pulang ke kampung halaman. Sehingga merayakan momen Lebaran Idul Fitri di hotel telah menjadi tren baru masyarakat urban. Selasa (3/5/22).
Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri di Indonesia dirayakan istimewa di tahun ini setelah PPKM selama 2 tahun. Setiap orang menyajikan kue dan hidangan khas keluarga. Selain hidangan utama, ada juga aneka kue yang akan melengkapi perayaan Idul Fitri.
Ibu Rumah Tangga,Ida menyebut kue lebaran, orang akan teringat kue-kue kering klasik dan ikonik Lebaran. Seperti kue semprit keju, kue nastar, semprit keju, lidah kucing hingga kastengel. Tak ketinggalan camilan tradisional khas daerah atau local
“ Orang Jawa Timur menyajikan rengginang, lanting atau telur gabus. Sementara orang betawi punya kembang goyang, biji ketapang, kue satu kacang hijau, dan lainnya. Keunikan inilah yang membuat lebaran selalu dirindukan setiap orang Indonesia,” ujarnya
Sebagian besar orang membuat kue-kue lebaran sendiri. Biasanya dibuat 2 minggu sebelum lebaran. Sambil menunggu waktu berbuka kue-kue dibuat oleh anggota keluarga.”Jika tak banyak waktu kue-kue dipesan di toko kue atau industri rumahan,”ceritanya.
”Kenangan makan bersama keluarga dan sahabat tercinta di kampung halaman menambah kerinduan dan keakraban,” imbuhnya. (Choy)
