Kabarmetro.id, PASURUAN – Maisaroh dari desa manaruwi, kecamatan bangil. Menangis histeris melihat anaknya ‘di pukuli oleh temannya sendiri’ di alun-alun bangil, kecamatan bangil, kabupaten pasuruan. Ia mengadukan hal ini pada Lembaga Bantuan Hukum NU (LBH NU) Drs Awang Choirul SH MH dan M Anom Suroto SH, pada hari ini Jum’at (24/5/24).
Maisaroh (mei) sapaan akrabnya menceritakan, “sebelum MT (16) di gelandang ke polres. Ia (MT) di jemput oleh temannya NVL waktu bermain game di rumah temannya, pada saat itu MT di iming-imingi akan di beri uang 500 ribu untuk menjelaskan mengapa ia membawa senjata tajam di perempatan kancil mas,” jelasnya
Sambung mei di kutip dari cerita anaknya waktu di sel, “MT tanpa berfikir panjang mau di ajak oleh NVL untuk menerangkan kejadian yang sebenarnya pada waktu itu, (yang terekam CCTV di perempatan kancil mas). Ternyata MT di bawa ke alun-alun bangil untuk di pukul dan di tendang layaknya tidak ada Aparat Penegak Hukum yang melindunginya, ia (MT) tidak bisa menjelaskan dan memberi keterangan kepada yang memukul, karena tidak dikasih kesempatan untuk memberi penjelasannya,” tangisnya mei pada kuasa hukum di depan awak media
“Tidak terima atas apa yang di timpa anaknya. Pasalnya anaknya di jemput temannya, terus di pukul bebas. Setelah di pukul bebas anaknya di serahkan ke polisi. Ia mengaku sudah menyerahkan masalah ini ke kuasa hukumnya untuk menuntut ke jalur hukum atas penculikan anaknya. Juga dari kejadian penganiayaan (perundungan) di alun-alun bangil (video yang sudah beredar) dan sebelumnya tidak ada surat penangkapan dari polres kabupaten pasuruan,” pungkas Mei. (Haris)