Kabarmetro.id, Kota Probolinggo – Sebagai upaya optimalkan kinerja satuan pendidikan termasuk didalamnya memberi pemahaman dan edukasi terkait potensi adanya kekerasan dilingkup pendidikan, maka Pemkot melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Probolinggo membuat aplikasi Gaspro Cetar Perkasa (Satuan Tugas Cegah dan Tangani Perundungan dan Kekerasan di Satuan Pendidikan).
Bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo menggelar kegiatan Pengukuhan dan Peluncuran Perkasa. Hadir dalam kegiatan tersebut Pj Walikota, urcholis, Sekdakot, dr. Ninik Ira Wibawati,Kaolres AKBP Wadi Sabani yang diwakili Kasat Reskrim AKP Didik Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Probolinggo Kota, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Bappeda Litbang, Para Kabid, Penilik, Pengawas SD dan SMP serta Kepala Sekolah jenjang PAUD, SD dan SMP.
Kadisdikbud Dr Siti Romlah S.Si, M.Pd dalam laporannya menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mengoptimalkan implementasi inovasi Gaspro Cetar Perkasa pada satuan pendidikan mulai jenjang PAUD, SD dan SMP.
“Selain pengukuhan, juga sosialisasi inovasi Gaspro Cetar Perkasa Kota Probolinggo Tahun 2024. Mewujudkan komitmen bersama serta sinergi antar lintas sektoral, baik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kepolisian Resort Probolinggo Kota,” ucapnya, Jumat (28/6/24).
Kadisdikbud Kota Probolinggo, Dr. Siti Romlah.S.Si,M.d juga berharap kegiatan ini akan dapat membawa dampak positif bagi dewan pendidik,” harapnya.
Sementara Pj Walikota Nurcholis dalam sambutannya mengatakan, berbagai inovasi yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang secara berkala dilakukan semata bertujuan memberi hal terbaik bagi pengelola pendidikan utamanya dalam memperhatikan sisi sosial.
“Pengukuhan ini sebagai implementasi atas kinerja pemangku kepentingan di Dinas Pendidikan. Diharapkan dengan pengukuhan ini dapat menambah semangat para pendidik dalam memahami hal yang mengakibatkan terjadinya kekerasan dilingkup sekolah,” terang Nurkholis disela sela prosesi pengukuhan pada beberapa satuan kerja.(Choy)