Kabarmetro.id, JAKARTA – Barisan Ksatria Nusantara (BKN) DKI Jakarta Mendukung konser Band ternama asal Inggris, Coldplay di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 15 November 2023. “Halo apa kabar yang di Indonesia. Kami sangat bersemangat untuk mengumumkan konser pertama kami di negara indahmu. Kami akan ada di Indonesia, di Jakarta pada tanggal 15 November 2023 dan kami berharap untuk bertemu dengan kalian di sana. Terima kasih,” ujar Coldplay melalui akun @pkentertainment.id. Band ternama asal Inggris, Coldplay akan menggelar konser di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 15 November 2023. Coldplay menjadi salah satu band musik yang kedatangannya sangat dinantikan oleh masyarakat di Tanah Air.
Di tengah euforia tersebut, muncul pihak yang menolak kedatangan Coldplay di Indonesia. Penolakan itu datang dari Persaudaraan Alumni 212 (PA 212). Alasannya, Coldplay dinilai sebagai band musik yang mendukung LGBT.
Wasekjend Novel Bamukmin, PA 21 menolak band asal Inggris itu menggelar konser di Jakarta.
“Kami dari PA 212 menolak konser Coldplay yang mendukung LGBT. Pemerintah harus tegas menolak Coldplay untuk menjaga keutuhan bangsa apalagi menjelang pesta politik,” terang Novel Bamukmin.
Menanggapi penolakan tersebut Ketua BKN DKI Jakarta Ahmad Qais S.pd mengatakan, “Jangan membuat keadaan panas dengan asal menghubung hubungkan Sesuatu Yang tidak sesuai tempatnya dan jangan hanya melihat dari satu sisi.”
Ahmad Qais mengajak, aparat, masyarakat, tokoh publik untuk Menjaga keutuhan dan merawat kedamaian negara ini agar Jangan terprovokasi dan memprovokasi. “kita mengajak aparat, masyarakat, tokoh – tokoh publik untuk menjaga dan merawat Indonesia dengan hati – hati agar tidak memprovokasi dan terprovokasi.” ujar Ketua BKN Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta, Ahmad Qais. Ia berharap semoga masyarakat tidak terprovokasi dengan statement mereka yang asal menghubung hubungkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. “jangan berdalih untuk menjaga keutuhan bangsa kalau malah pendapatnya yang merusak keutuhan,” pungkasnya.
Ahmad Qais selaku Ketua BKN DKI Jakarta menanggapi penolakan dari PA 212 tersebut hanya melihat dari satu sisi. Banyak dari mereka yang tidak melihat dari sisi kebaikan lainnya.
“Kehadiran Coldplay sendiri pasti sangat besar dampaknya dan sisi baik nya dari segi ekonomi, pariwisata, dan banyak hal hal positive yang mereka komitmen kan seperti konser dengan tema ramah lingkungan,” pungkasnya.
Ketua BKN DKI Jakarta juga menanggapi terkait aksi LGBT yang didukung Coldplay tidak bisa di jadikan alasan penolakan “Saya pribadi juga tidak mendukung LGBT tapi menurut saya Dengan menonton konser Coldplay tidak menjadikan sebuah dukungan terhadap LGBT karena tidak Ada hubungan nya dan aneh karena seperti beranggapan oarang – orang yang pulang nonton konser Coldplay tiba – tiba jadi LGBT atau menjadi pendukung nya kan aneh dan Negara juga sudah mengatur terkait hal tersebut dalam undang-undang,” pungkasnya.
Coldplay juga menjadi pendonor bagi organisasi lingkungan seperti Rainforest Foundation dan Global Citizen. Dalam konsernya, Coldplay berjanji sebisa mungkin menggunakan energi baru terbarukan atau energi yang lebih ramah seperti solar, biofuel dan kinetik guna menghindari energi fosil.
“Sudah fakta bahwasan nya Coldplay merupakan band tingkat dunia yang memberikan nilai positive yang besar seperti konser ramah lingkungan dengan inisiatif, seperti mereka keliling dunia mengadakan konser tidak menggunakan bahan bakar fosil mereka menggunakan olahan minyak jelantah yang di kumpulkan dari restaurant, menggunakan kinetic dance floor, yakni lantai panggung yang bisa menghasilkan energi listrik dari gerakan para personel dan penonton nya, bahkan mengalokasikan uang penjualan tiket dengan 1 tiket = 1 pohon untuk Restorasi alam dan lingkungan,” ujar Ketua BKN DKI JAKARTA. (Iwan)