BerandaSosial budayaKetika Puluhan Bocah Kepung Rumah Warga Demi Dapatkan Selembar...

Ketika Puluhan Bocah Kepung Rumah Warga Demi Dapatkan Selembar Uang, Ini Tradisi Bibibi

Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Warga Tajungan Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo mempunyai tradisi unik pada setiap malam 27 Ramadhan. Tak terkecuali pada 27 Ramadhan 1444 Hijriyah tahun ini. Tradisi unik itu bernama bibibi, yaitu sekumpulan anak kecil yang mendatangi tiap rumah warga untuk mendapatkan sedekah. Senin (17/4/23).

Dengan wajah riang dan cekikian,anak anak ini mengepung dan meminta uang. Bibibi sendiri dimulai sejak usai sholat Dzuhur. Awalnya anak-anak berkumpul di sebuah gang untuk menyatukan barisan. Sekitar 40 anak mulai usia 3 sampai 12 tahun berjalan mengelilingi sekitar rumah dalam satu RT dengan suka cita.

Anak kecil mengetuk rumah warga. Warga pun tersenyum dan langsung membagikan uang pecahan Rp 2.000 – 5.000 pada tiap anak. Anak kecil yang menerima bibibi tersebut menyambut uang kertas dengan gembira dan ramai.
Raut wajah sumringah dan senang terlihat di wajah mereka saat mengikuti tradisi bibibi bersama-sama. Terik matahari tak menghentikan langkah mereka merayakan tradisi bibibi.

Anis warga setempat mengatakan, tradisi bibibi tersebut sudah berlangsung puluhan tahun , dan ini selalu digelar pada tiap tanggal 27 Ramadhan.

“Disebut tradisi bibibi karena dulu anak kecil memanggil bibi kepada wanita yang dimintai uang. Uang bibibi yang menyerahkan adalah ibu-ibu rumah tangga, sehingga tradisi bibibi, anak kecil yang memanggil bibi kepada ibu-ibu rumah tangga untuk minta uang,” katanya.

Anis menambahkan, warga bersedekah kepada anak-anak kecil untuk menyenangkan hati anak-anak tersebut lewat bibibi. Anak-anak juga gembira menerimanya. Namanya anak-anak pasti senang mendapat uang,” imbuhnya.

Sofie ( 10) mendapatkan Rp 50.000 saat mengikuti bibibi yang berlangsung hampir 3 jam. Uang itu ingin saya belikan jajanan. “Uangnya buat beli makanan , dan kembang api,” ucapnya polos.

Warga lainnya yang rumahnya juga didatangi anak-anak juga menjelaskan bahwa nilai uang yang diberikan kepada anak tersebut tidak seberapa. Namun, rasa bahagia dan keceriaan anak-anak di bulan Ramadhan itu juga membuatnya merasakan kebahagiaan.

“Kita juga merasa senang dapat berbagi, bentuk syukur kepada Allah. Semua warga sepakat dan tidak menolak bibibi. Bibibi juga menjadi pesan moral agar kita saling menjaga dalam kehidupan bertetangga.” (Choy)