Kabarmetro.od, POHUWATO – Kantor bupati Pohuwato, Gorontalo sudah tidak dapat digunakan akibat dibakar ratusan penambang yang menggelar demonstrasi pada Kamis kemarin. Seluruh bagian kantor bupati ludes terbakar. Tak hanya itu, seluruh dokumen penting yang disimpan di kantor bupati Pohuwato juga ikut terbakar.
Bupati Pohuwato, Saipul A Mbuinga mengatakan ada sejumlah fasilitas pemerintah yang dirusak massa. Beberapa di antaranya, kantor bupati, kantor DPRD Pohuwato, dan rumah dinas bupati.
“Yang dirusak yaitu kantor bupati, kantor DPRD, dan rumah dinas. Kantor bupati saat ini sudah tidak dapat digunakan. Semua dokumen penting ludes terbakar dan kami akan berusaha untuk mempercepat perbaikan kantor bupati,” kata Saipul A Mbuinga, Jumat (22/9/23).
Aksi anarkistis ini buntut kekesalan para penambang kepada Bupati Pohuwato, Saipul A Mbuinga yang dinilai tidak dapat menyelesaikan permasalahan lahan yang sudah dikuasai Pani Gold Project. Mereka mendesak agar pihak perusahaan membayar ganti rugi lahan.
“Tadi pagi kami sudah rapat dengan pihak perusahaan dan sekitar 200 orang yang akan menerima ganti rugi, tetapi pelaksanaan pembagian itu terhenti karena terinformasi bahwa massa aksi akan bergerak ke sana,” jelas Bupati Saipul A Mbuinga.
Sementara Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan pihaknya menambah jumlah personel di sejumlah titik untuk memperketat keamanan di Kabupaten Pohuwato.
“Kami sudah menambah personel, ada di enam titik. Sudah kami tambah sekarang, dengan kekuatan yang kami rasa cukup,” ucap Kapolda Gorontalo.
Kapolda juga menjelaskan dalam melakukan pengawalan aksi demo para penambang 10 orang anggota kepolisian menjadi korban penganiayaan dan mengalami luka-luka dan patah tulang.
Sementara sejumlah warga yang terlibat dalam aksi anarkis tersebut diamankan oleh pihak kepolisian. (Bad)