KOTA PROBOLINGGO || Berziarah ke makam anggota keluarga atau kerabat telah menjadi tradisi bagi masyarakat Muslim menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi itu memberikan keuntungan tersendiri bagi para pedagang bunga tabur di Pasar Niaga, Kecamatan Kanigaran.
“Kalau menjelang Lebaran permintaan bunga buat nyekar jadi tinggi.Bisa 3 kali lipat dari hari-hari biasa,” ujar Lilik, warga Kelurahan Kebonsari itu, Minggu (30/3/25).
Lilik, yang sehari-harinya berjualan bunga ini mengaku mendapat keuntungan ketika satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Dari kemarin-kemarin hanya biasa biasa saja, tapi gak tahu kalau nanti H-1 Lebaran. Biasanya malam Takbiran baru dapat untung,” ujarnya .
Hal itu menurutnya dikarenakan banyaknya peziarah yang memilih berziarah tepat di Hari Idul Fitri, sehingga malam sebelumnya mereka membeli bunga tabur untuk dibawa ke makam esok paginya.
“Kalau malam takbiran pelanggannya banyak, pasar jadi ramai, sampai macet malah,” ucapnya.
Namun menurutnya, keuntungannya itu bisa beberapa kali lipat dari modal awal yang dikeluarkan.
“Kalau satu kantong bunga itu harganya Rp 5.000.Dari satu kantong itu berisi beberapa jenis kembang dicampur menjadi satu. Seperti bunga mawar, daun pandan, bunga melati, dan kenanga.” terang Lilik.(Choy)