Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Jelang pengumuman kelulusan tingkat SMA/SMK, pada 3 Juni mendatang, Kepolisian Resort Probolinggo Kota mengimbau agar siswa tidak merayakannya secara berlebihan. Hal itu diungkapkan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sabani saat dikonfirmasi, Kamis (2/6/22).
Dikatakan oleh Wadi, perayaan kelulusan secara berlebihan tersebut yakni dengan melakukan konvoi ke jalan raya dan aksi coret seragam sekolah. “Kelulusan itu sebaiknya dirayakan dengan sujud syukur, bukan dengan konvoi,” ujarnya.
Aksi konvoi ke jalan raya jelasnya, selain mengganggu pengguna jalan lain juga dapat membahayakan para siswa tersebut. “Jalan itukan bukan hanya milik mereka (siswa yang konvoi, red), tapi juga milik masyarakat lain juga,” tegasnya.
Sedangkan seragam sekolah, lanjutnya, ada baiknya disimpan atau disumbangkan kepada yang membutuhkan. Dirinya juga menegaskan kepada para siswa yang merayakan kelulusan untuk tidak merusak fasilitas umum dengan mencoretnya.
“Yang harus disadari, lulus SMA /SMK bukan akhir dari mencari ilmu. Dengan melakukan konvoi dan coret seragam tersebut akan membuat masyarakat menilai mereka bukan pelajar yang terdidik,” imbuhnya.
Lebih jauh, Kapolres Wadi mengatakan, selain tugas kepolisian, peran pihak sekolah dan orang tua juga dibutuhkan agar para siswa tersebut tidak melakukan konvoi dan coret seragam.
Hal senada juga disampaikan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo melalui SE yang mana isinya mengatakan pihaknya telah mengimbau seluruh sekolah agar melarang siswanya merayakan kelulusan dengan konvoi dan coret seragam.
“Selain itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, kita juga menghimbau pihak sekolah agar hasil kelulusan diumumkan melalui website sekolah maupun daring,” ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo, Kusnadi.(Choy).
