BerandaHukum & KriminalJejak Terakhir Juwita Menguak Fakta Pembunuhan

Jejak Terakhir Juwita Menguak Fakta Pembunuhan

Wartawati gigih itu meninggal dengan tragis. Polisi menemukan jejak digital. Terhubung hingga rencana pernikahannya yang terhenti.

MALAM itu, Banjarbaru masih sibuk dengan lampu-lampu jalan yang redup. Juwita, wartawati muda yang dikenal gigih mengangkat isu-isu penting di daerahnya, baru saja menyelesaikan liputan. Seharusnya ia pulang ke rumah, tetapi takdir berkata lain. Keesokan harinya, tubuhnya ditemukan tak bernyawa di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar.

Kabar kepergiannya yang mendadak membuat banyak pihak terpukul. Sheila Farazela, rekan sesama wartawan, mengenang sosok Juwita sebagai pekerja keras. “Dia bukan cuma teman liputan, tapi sudah seperti adik sendiri. Di lapangan, dia selalu total mencari berita,” ujar Sheila, Minggu (23/3/2025).

Juwita bukan sekadar menulis, ia berani. Beberapa liputannya mengangkat isu-isu sensitif di Banjarbaru dan Kalimantan Selatan. Dedikasi itu diakui Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, Zainal Helmie. “Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi dunia pers,” ucapnya. Namun, di balik duka, muncul tanda tanya besar: apakah kematian Juwita benar-benar kecelakaan tunggal?

Jejak Digital

Dua hari setelah jasadnya ditemukan, penyelidikan polisi menemukan titik terang. Laptop milik Juwita menjadi kunci pembuka misteri. Dalam perangkat itu, ada riwayat percakapan dengan seseorang—kekasihnya. Pesan terakhir menunjukkan korban diminta datang menemui seseorang di lokasi kejadian.

Dari sini, polisi mengarah pada satu nama: seorang anggota TNI AL berpangkat I berinisial J. Konfirmasi datang dari Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap. “Benar, pelaku adalah oknum TNI AL,” ujarnya, Rabu (26/3/2025).

Juwita dan J disebut memiliki hubungan dekat. Namun, apa yang sebenarnya terjadi malam itu masih menjadi pertanyaan. “Motifnya masih dalam penyelidikan,” tambah Ronald.

Rencana Pernikahan

Di balik tragedi ini, ada kisah yang membuat hati kian perih. Juwita seharusnya menikah Mei mendatang. Gaun pengantin mungkin sudah dipersiapkan, undangan hampir siap disebar. Namun, takdir lebih dahulu menjemputnya.

Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus ini. Keluarga dan kolega Juwita berharap keadilan ditegakkan. “Kami tidak ingin ini berlalu begitu saja,” ujar Sekretaris PWI Banjarbaru, Zepi Al Ayubi. “Ada banyak kejanggalan yang harus diungkap.”

Di ruang redaksi, meja kerja Juwita masih tertata rapi. Tulisan-tulisannya tetap hidup, meski sang penulis telah tiada. Dunia jurnalistik Banjarbaru kehilangan suara lantang, tetapi kebenaran yang ia perjuangkan tak boleh ikut padam. (iha)

Translate »
error: kabarmetro.id