KOTA PROBOLINGGO || Jalur Lingkar Utara (JLU) Kecamatan Mayangan hingga kini masih diwarnai banyaknya jebakan berupa jalan berlubang.
Hal itupun dikeluhkan oleh para pengguna kendaraan. Salah seorang warga sekitar, Riyanto (45) mengatakan, jalan berlubang yang tersebar di berbagai titik di ruas JLU ini sangat berbahaya, terutama bagi pengendara motor.
“Apalagi kalau malam kan gelap, jalan berlubang jadi gak kelihatan. Begitu pula saat hujan, lubang-lubang jadi tertutup air yang tergenang. Itu bahaya sekali, bisa kena ‘jebakan betmen’ (lubang jalan),” ujarnya, Senin (7/4/25).
Riyanto, yang setiap hari mengendarai sepeda motor melewati jalur pantura menuju tempat kerjanya di wilayah Kota Probolinggo, mengaku harus selalu ekstra hati-hati. Tak jarang ia pun harus mengemudi secara zig-zag untuk menghindari lubang-lubang tersebut,utamnya didepan PT KTI dan titik lainnya.
Selain malam yang gelap maupun genangan air, kata Dia, kondisi berbahaya juga dihadapinya jika berkendara di belakang kendaraan besar, seperti truk tronton.
Ia sering tidak menyadari adanya lubang karena tertutup oleh kendaraan besar tersebut. “Kalau mengemudi di belakang tronton, kita jadi gak tahu kalau di depan ada lubang. Akhirnya kena lubang, motor sampai jadi oleng. Nah ngeri-nya di pantura kan banyak mobil gede-gede,” keluh Riyanto.(Choy)