KOTA PROBOLINGGO || Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kota Probolinggo terus menguatkan peran kadernya sebagai agen perubahan di masyarakat. Salah satu langkah nyata terlihat dalam agenda Sinkronisasi dan Sosialisasi Program Kerja TP PKK Kota Probolinggo yang digelar di Kantor Kecamatan Mayangan.
Acara ini menghadirkan Ketua TP PKK Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin, sebagai narasumber utama, Kamis (27/3/35) pagi.
Kegiatan dimulai dengan simulasi permainan interaktif yang bertujuan menanamkan rasa tanggung jawab dalam menjalankan program-program pemerintah. Peserta diajak memahami bahwa peran mereka tidak sekadar administratif, tetapi juga sebagai penggerak perubahan di lingkungan masing-masing.
“Jadi responsibility-nya terhadap apa yang diharapkan oleh pemerintah dari pusat ke bawah itu harus diikuti dengan baik. Kita ini wakil dari birokrasi, ujung terkecil dari pemerintahan kota yang menjadi penggerak, tentu itu agen perubahan namanya,” ajak dr. Evariani
Di hadapan kader PKK Kecamatan Mayangan, para lurah, serta kader PKK kelurahan, dr. Evariani menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dalam menyusun program kerja. Dengan data yang akurat, program PKK dapat lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Saya yakin nanti seluruh data kota ini akan terintegrasi. Karena lurah-lurah semua berkomitmen untuk menggerakkan. Jadi PKK kita tidak perlu susah-susah lagi, karena koordinator-nya mereka, fasilitator-nya mereka, motivator-nya mereka, evaluator-nya mereka. Tepuk tangan buat Pak Lurah,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Program “Probolinggo Bersolek” juga menjadi sorotan. dr. Evariani meminta setiap lurah dan kader PKK tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga memperhatikan keindahan lingkungan.
“Probolinggo Bersolek ini tidak hanya sekadar bersih ya, tapi kita harus memperbaiki yang rusak, menghijaukan taman, tidak ada rumput liar, dan setiap tanah kosong wajib ditanami. Tidak boleh ada tempat teronggok sampah,” tegasnya.
la berharap gerakan ini dapat dipatenkan di setiap kelurahan, sekolah, hingga kantor-kantor pemerintahan.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Mayangan, Sri Lestari, S.STP.,MM menegaskan bahwa program prioritas di wilayahnya adalah penanganan stunting,
“Dalam program ini, kami mendatangi rumah balita berisiko stunting bersama bidan wilayah, ahli gizi, dan lurah. Kami memberikan bantuan berupa daging ayam, telur, dan sayuran selama tiga bulan berturut-turut. Jika berat badan balita naik, maka bantuan dialihkan ke yang lain,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Kecamatan Mayangan secara berkelanjutan.
Dengan berbagai program ini, TP PKK Kota Probolinggo semakin membuktikan perannya sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan kota yang lebih bersih, sehat, dan sejahtera.(Choy)