Kabarmetro.id – Banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat melanda wilayah Emilia-Romagna, Italia utara, Rabu (17/5/23) waktu setempat. Dilansir Reuters, akibat bencana alam ini, setidaknya sembilan orang tewas dan ribuan lainnya harus dievakuasi.
“Kami tengah menghadapi bencana yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Intensitas hujan yang luar biasa telah turun dan membuat tanah tak mampu lagi menyerapnya,” kata Menteri Perlindungan Sipil, Nello Musumeci, dilansir Reuters, Kamis (18/5/23).
Musumeci menyebut sejumlah daerah di Emilia-Romagna bahkan menerima setengah dari jumlah curah hujan rata-rata tahunan dalam 36 jam terakhir. Hal ini membuat sungai meluap dan menimbulkan banjir bandang yang menenggelamkan ribuan hektar lahan pertanian.
Tak hanya itu, gelaran F1 Grand Prix Emilia-Romagna yang seharusnya digelar 19-21 Mei di Imola harus dibatalkan. Pemerintah setempat juga telah mencegah para penggemar balap mobil itu untuk berkumpul di wilayah terdampak terparah itu.
Selain Imola, wilayah lain yang terdampak paling parah adalah Kota Ravenna yang terkenal dengan situs warisan budayanya. Selain itu, pemerintah setempat mencatat ada 37 kota yang terdampak banjir dan 120 peristiwa tanah longsor.
Musumeci menyebut, ia akan meminta kabinet mengalirkan dana 22 juta USD untuk membantu daerah yang terdampak. Pajak dan hipotek bangunan di daerah yang dilanda bencana itu juga akan ditangguhkan selama masa darurat.
Ini adalah kedua kalinya Emilia-Romagna dilanda cuaca buruk bulan ini. Di awal Mei, setidaknya ada dua orang yang meninggal dunia akibat badai yang melanda wilayah tersebut.
Di bulan-bulan sebelumnya, wilayah ini dilanda kekeringan tanah yang parah. Menurut sejumlah ahli meteorologi, hal ini membuat kemampuan tanah menyerap air berkurang dan memperburuk dampak banjir.
Di wilayah Faenza, Cesena, dan Forli, banjir menyapu sejumlah kendaraan, menenggelamkan toko dan bangunan tinggal, dan membuat penduduk terpaksa mengungsi ke bangunan tinggi.
Berdasarkan rekaman drone, sirkuit balap Imola juga terlihat terendam air. Akibatnya penyelenggara memutuskan untuk membatalkan kompetisi dan membuat musim ini hanya ada 22 seri balapan.
“Ini mungkin malam terburuk dalam sejarah Romagna. Kota Ravenna bahkan tak bisa dikenali lagi karena kerusakan parah yang diderita,” kata Wali Kota Ravenna, Michele de Pascale, yang harus mengevakuasi 5 ribu penduduknya. (Red)