BerandaNewsIni Faktor Kelelahan yang Bikin Jemaah Haji Meninggal Dunia

Ini Faktor Kelelahan yang Bikin Jemaah Haji Meninggal Dunia

Kabarmetro.id – Jumlah jemaah haji yang meninggal terus bertambah. PPIH Arab Saudi terus berupaya untuk menekan angka kematian baik sejak jemaah masih berada di Indonesia maupun saat sudah berada di Arab Saudi.

Kasi Kesehatan Daker Makkah, dr Andi Arjuna mengatakan, dari pengamatan pada jemaah yang masuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), jemaah meninggal kurang dari 48 setelah tiba di KKHI. Dari situ, diduga kuat, jemaah sudah mengalami kelelahan sejak tiba di Makkah.

“Di situ kami lihat kurang dari 48 jam banyak yang meninggal. Artinya mereka belum beraktivitas di sini, itu sudah masuk rumah sakit. Faktor kelelahan mulai dari embarkasi dan pada saat penerbangan juga diakibatkan penyakit degeneratif yang dialami,” kata Ardjuna di KKHI Makkah, Senin (12/6/23).

Saat ini, memang banyak jemaah haji yang berangkat sudah dengan komorbid. Ini diperparah dengan tidak adanya pengaturan kegiatan yang membuat jemaah semakin kelelahan.

Ardjuna mengatakan, PPIH sudah meminta jemaah untuk tidak melakukan aktivitas berat. Setibanya di Madinah atau Makkah langsung istirahat, jangan memaksakan berkegiatan apalagi sifatnya sunah.

“Karena pada saat penerbangan di ketinggian itu ada risiko emboli (tersumbatnya pembuluh darah) dan ini biasanya terjadi pada lansia. Selain pada saat penerbangan, ada juga kasus pada saat jemaah melakukan umrah mereka terjatuh sehingga aktivitas fisik itu sangat mempengerahui,” jelas dia.

Karakter ibadah di Madinah maupun Makkah sama, yakni membutuhkan fisik paling tidak berjalan kaki. Jemaah haji yang melakukan arbain di Masjid Nabawi harus berjalan kaki paling tidak 350 meter sampai 1 kilometer dari hotel.

Lalu, di Makkah, jemaah haji melakukan umrah wajib, yakni tawaf 7 kali, sai 7 kali dan ditutup dengan tahalul. Belum lagi berjalan dari terminal menuju ke Masjidil Haram. Jarak yang ditempuh paling tidak 6 km.

“Sehingga mereka kelelahan,” kata Ardjuna.

Petugas bukan tanpa langkah antisipasi. Di Madinah, petugas disebar di sepanjang jalur bahkan dari lobi hotel. Mereka bertugas memastikan jemaah membawa alat pelindung diri dan air minum.

Begitu juga di Makkah. Petugas harus terus mengingatkan jemaah haji tidak terlalu sering melakukan umrah sunah atau memaksakan salat wajib di Masjidil Haram.

“Untuk angka kematian di Makkah itu, yang meninggal disini sebelum umrah wajib atau pada saat umrah wajib. Artinya mereka sudah kelelahan sebelum beraktivitas di Makkah,” jelas dia. (Tomi)