Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Masyarakat pesisir di Kawasan Pantai Mayangan Probolinggo kembali menggelar tradisi petik laut setelah sempat vakum selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19.
Selain untuk mengenalkan budaya pada generasi masa depan, tradisi petik laut juga merupakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat mayangan kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah, kemakmuran, dan keselamatan saat melaut.
Berdasarkan data capaian produksi perikanan, wilayah mayangan menjadi salah satu penyumbang hasil produksi perikanan dan lumbung pangan nasional. Pertahun 2021 hingga sekarang. Hal ini menandakan perikanan di Probolinggo setiap tahunnya mengalami trand positif.
Disela sela kegiatan, anggota HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kota Probolinggo, H. Hambali mengajak masyarakat mayangan untuk mensyukuri apa yang telah diperoleh dari laut. “Mari kita mensyukuri apa yang telah didapat dari laut, dengan kita mensyukuri Insyaallah kita akan mendapatkan kelimpahan rizki,” terangnya. Sabtu (26/8/23).
Untuk membangun sinergitas dan keakraban dalam mengangkat nilai-nilai kebudayaan, tradisi turun-temurun sejak puluhan tahun lalu .Kegiatan ini selama 3 hari, mulai dari doa bersama, pawai perahu ke laut lepas, pembuangan sesaji, tayuban, dangdutan, hingga sholawatan.
“Kegiatan ini untuk membangun keakraban dengan mengangkat nilai-nilai kebudayaan, dan yang terpenting adalah sebagai rasa syukur kami terhadap sang khalik bahwa kita sudah diberi kenikmatan, diberi rizki, diberi kemakmuran selama ini,” imbuhnya.(Choy)