Kabarmetro.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan adanya indikasi kuat bahwa para sandera yang ditahan Hamas berada di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Al-Shifa.
Namun, kata Netanyahu, sekitar 240 sandera yang terdiri dari warga Israel dan asing itu belum ditemukan karena ketika pasukannya tiba para sandera sudah tidak ada di sana.
Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu kepada media Amerika Serikat, CBS News, pada Kamis (16/11/23). “Kami memiliki indikasi kuat bahwa mereka ditahan di Rumah Sakit Shifa, yang merupakan salah satu alasan kami memasuki rumah sakit tersebut,” kata Netanyahu.
Adapun Israeli Defense Forces (IDF) pada Rabu (15/11/23) menyerbu RS Al-Shifa, berbekal informasi intelijen yang diperoleh AS bahwa Hamas telah menggunakan rumah sakit itu sebagai pusat komando dan lokasi penyimpanan senjata.
Hamas, menurut Washington, mendirikan terowongan bawah tanah di kompleks Al-Shifa dan menjadikannya sebagai tempat menyusun strategi militer saat serangan 7 Oktober lalu. Namun, sudah dua hari IDF menggerebek Al-Shifa, mereka berpulang dengan tangan kosong dan membawa kebohongan ke publik.
“Jika mereka [tawanan] ada di sana, mereka akan dikeluarkan,” ucap Netanyahu, mengakui bahwa pasukannya tidak menemukan apa-apa.
Netanyahu mengungkapkan, pihaknya memiliki informasi intelijen mengenai keberadaan para sandera. Namun, dia enggan menjelaskan lebih lanjut. “Semakin sedikit yang saya katakan tentang hal itu, semakin baik,” tutur dia singkat. (TM)