BerandaEkbisCuaca Ektrim, Petani Gagal Panen Harga Cabe Rawit Semakin...

Cuaca Ektrim, Petani Gagal Panen Harga Cabe Rawit Semakin Pedas, Ini Penyebabnya!

Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Awal pekan ini, harga cabai terpantau menyentuh angka Rp 60 ribu per kg. Mahalnya harga cabai di pasaran salah satu penyebabnya cuaca panas akibat elnino.

Mahalnya harga cabai rawit di pasar tradisional ini sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Padahal, beberapa pekan lalu cabai rawit masih di kisaran harga Rp 30 ribu per kg.

” Awal pekan ini sudah Rp 60 ribu perkilogram. Padahal, tiga pekan lalu masih Rp 30 ribu perkilogram,” terang salah satu pedagang di Pasar Kronong,Soraya. Kamis (26/10/23).

“Cabai rawit misalnya, jika beberapa waktu lalu Rp 30 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 60 ribu, sedangkan sayuran lainnya yang ikut naik adalah buncis,sebelumnya Rp 10 ribu, kini mencapai Rp 20 ribu per kg. Cabai merah besar terpantau normal, yakni Rp 28 ribu per kg,” imbuhnya.

Menurut pedagang pasar, naiknya harga cabai ini dipicu karena cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur sehingga pasokan dari petani pun berkurang. Para petani banyak yang mengalami gagal panen akibat cuaca panas ekstrim.

Sementara itu,Kepala DKUPP ( Dinas Koperasi,UMKM,Perindustrian dan Perdagangan ) ,Fitriawati menjelaskan, saat ini masa panen cabe rawit merah di dataran rendah sudah hampir berakhir sedangkan di dataran tinggi pada Oktober ini baru mulai tanam. Selain itu, berkurangnya luas area panen cabai akibat kekeringan sebagai dampak Elnino.,” jelasnya.

Meski mengalami kenaikan sebagai dampak dari elnino, Fitriawati memastikan stok cabai di Kota Probolinggo masih mencukupi. Selain stok cabai yang masih mencukupi, Ia menyebut stok ketersediaan dan harga beras di Kota Probolinggo juga masih mencukupi,” pungkasnya. (Choy)