BerandaNasionalBulog Bantah Beras SPHP Dikurangi Takaran, Sebut yang Beredar...

Bulog Bantah Beras SPHP Dikurangi Takaran, Sebut yang Beredar Palsu

JAKARTA — Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq, membantah isu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berkurang dari takaran yang seharusnya. Ia menegaskan bahwa beras SPHP yang beredar dalam video viral bukan produk Bulog.

“Bukan, itu bukan punya Bulog. Itu palsu, dan beritanya tidak benar. Gambarnya seperti itu, tapi itu bukan beras Bulog,” kata Marga di sela panen raya di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2025).

Marga memastikan bahwa beras SPHP resmi dari Bulog selalu sesuai takaran yang tertera di kemasan. Jika tertulis 5 kilogram, maka isi berasnya pun dipastikan 5 kilogram. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus menyalurkan beras SPHP melalui operasi pangan murah untuk menjaga stabilitas harga selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2025. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa program ini bertujuan memberikan ketenangan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Harga beras SPHP dalam operasi pasar ditetapkan berdasarkan zona wilayah. Untuk Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi), harga beras SPHP dijual Rp12.000 per kg. Sementara itu, di Zona 2 (Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan) harganya Rp12.300 per kg, dan di Zona 3 (Maluku dan Papua) Rp12.600 per kg.

Arief mengingatkan masyarakat untuk melaporkan jika menemukan beras SPHP dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas pelanggaran demi menjaga akses pangan yang adil bagi masyarakat. (aih)

Translate »
error: kabarmetro.id