Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Budidaya Kepiting Bakau dengan sistem apartemen lebih menguntungkan. Selain lebih mudah dikontrol, sistem apartemen vertikal juga lebih menghemat tempat. Budidaya Kepiting dengan sistem apartemen salah satunya dilakukan Rachmad Warga Jalan Bengawan Solo Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Selasa (5/12/23).
Rachmad menegaskan pihaknya hampir dua pekan ini mencoba budidaya pembesaran Kepiting Bakau dengan Sistem Apartemen.Kepiting Bakau sendiri membutuhkan air payau untuk hidupnya.
Secara ekonomis, kepiting Bakau sangat potensial.Selain itu kebutuhannya juga sangat tinggi. Pembesaran membutuhkan waktu kisaran 3 bulan. Dari ukuran 10 hingga 15 gram/ ekor selama tiga bulan dapat mencapai ukuran 300 hingga 400 gram / ekornya.
“Untuk harga dipasaran kini kisaran Rp 300 hingga 350 ribu / kilonnya. Jika berat kepiting rata 300 hinga 400 gram, maka 1 kilogram berisi kisaran 3-4 ekor kepiting. Sebenarnya ini sangat menguntungkan,” paparnya.
Perawatannya juga tergolong mudah. Kepiting hanya diberi makan dua kali sehari. Ini menggunakan ikan rucah atau daging. Faktor yang sangat penting yakni kebersihan dan salinitas. “Untuk itu harus dikontrol setiap hari. Jika salinitas kurang atau berlebih kepiting dapat mati,” jelas Rachmad.
Selama ini pembudidaya kepiting di daerah masih sangat terbatas. Bahkan, menurutnya, masih tergolong sangat minim. Sehingga kebanyakan kepiting sejauh ini diperoleh langsung dari lautan atau sungai.
Rachmad menambahkan, dengan melakukan budidaya kepiting seperti ini, maka semakin beragam cara mendapatkan pangan yang populer dihidangkan dengan saus tiram tersebut. (Choy)