Situasi padat kendaraan saat mudik Lebaran di Pelabuhan Merak. (Liputan 6)
JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi tsunami di sejumlah wilayah pesisir Indonesia saat arus mudik Lebaran 2025. Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah Jalan Underpass Lintas Selatan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kawasan underpass itu termasuk zona rawan tsunami,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Senin (17/3/2025). Ia menyarankan agar pemerintah menerapkan skema buka-tutup lalu lintas di underpass tersebut serta melakukan sosialisasi sejak dini kepada masyarakat terkait potensi bahaya tsunami di wilayah tersebut.
BMKG menilai sistem buka-tutup harus diterapkan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kemacetan. Pasalnya, underpass yang memiliki panjang 1,4 kilometer itu dapat menjadi titik risiko jika terjadi kepadatan kendaraan saat evakuasi tsunami. “Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR, agar gate buka-tutup tidak sampai macet. Jika macet, kendaraan bisa terjebak di dalam terowongan saat evakuasi,” ujar Dwikorita.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini meningkat menjadi 146,48 juta orang, atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Pergerakan terbesar masih diprediksi terjadi di Pulau Jawa, dengan puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6 April 2025.
BMKG menegaskan kesiapan dalam memberikan informasi peringatan dini, termasuk deteksi gempa bumi, tsunami, serta cuaca ekstrem. “Seluruh sumber daya meteorologi, klimatologi, dan geofisika akan dioptimalkan agar informasi dapat tersampaikan secara cepat dan akurat,” kata Dwikorita. (iha)