Kabarmetro.id, KOTA PROBOLINGGO – Warung angkringan atau wedangan yang biasanya menjajakan makanan dan nasi bungkus sederhana tak bisa lepas dari Kota Probolinggo. Angkringan yang berkembang di kota ini cukup pesat. Sabtu (3/6/23).
Seiring padat dan ramainya arus lalin. Begitu pula dengan para penjual makanan yang biasa membuka lapak di pinggir jalan atau di trotoar Jalan Suroyo, mereka bisa leluasa berdagang, kini aktivitas jual beli itu mulai dilirik baik satpol PP maupun dinas terkait.
Agar dapur bisa tetap ngebul, para pedagang makanan, termasuk warung angkringan harus putar otak. Kalau tidak mematuhi aturan, tempat usaha bisa didatangi petugas keamanan dan diminta untuk tutup atau bahkan disuruh pindah.
Mereka pun harus melakukan beragam cara kreatif untuk tetap bisa berjualan. Hal itu juga dilakukan oleh penjual angkringan yang berlokasi di seputar stadion yang ada di Kelurahan Sukabumi.
Penjual angkringan ini merasakan sulitnya menjalankan usaha di tengah kota khususnya saat menempati trotoar untuk membuka lapak jualan. Untuk itu, mereka berinisiatif mencari tempat yang jauh dari jangkauan aparat.
Dengan mengikuti arahan dari pemerintah akhirnya mereka memutuskan untuk berjualan di Wilayah seputaran Stadion.
Layaknya warung HIK pada umumnya, angkringan ini menyediakan beragam makanan tradisional seperti tempe goreng, tempe mendoan, bakwan goreng, sate usus, ati dan juga kopi.
Harga makanan yang dijual di Angkringan ini sekitar Rp 3000 hingga Rp 12.000. Pengunjung warung wedangan ini sangat ramai.Warung wedangan ini buka hingga dini hari jadi bagi kalian yang suka menghabiskan malam di luar bisa mengunjungi warungyang ada di Stadion ini. (Choy)